Paus Fransiskus tiba di Siprus pada Kamis (2/12), di mana ia menyerukan kepada negara itu untuk bersedia menerima para migran dan memulihkan perpecahan yang telah mengoyak negara itu selama hampir setengah abad.
Setelah bertemu para jemaat di Katedral Maronit Nicosia, Paus disambut Presiden Siprus Nicos Anastasiades di Istana Kepresidenan.
Paus memulai perjalanan lima hari ke Siprus dan Yunani untuk menarik perhatian pada seruannya agar Eropa bersedia menerima para migran. Ini merupakan permohonan yang kerap diabaikan ketika negara-negara di pinggiran Eropa semakin menutup pintu bagi mereka yang mengaku melarikan diri dari perang, penindasan dan kemiskinan.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Tiba di SiprusPaus diperkirakan akan membahas masalah ini ketika ia terbang ke Pulau Lesbos di Yunani pada Minggu (5/12). Pada 2016 Paus menjadi berita utama ketika ia membawa puluhan pengungsi Suriah pulang bersamanya dengan pesawat kepausan.
Kali ini Paus direncanakan mengatur pemindahan serupa. Ada sekitar 50 migram di Siprus yang telah diidentifikasi untuk dipindahkan ke Italia. Seorang pejabat Siprus mengatakan para migran ini tidak akan terbang bersama Paus, tetapi akan dimukimkan kembali dalam beberapa minggu mendatang.
Setibanya di Nikosia, Paus mengingatkan bahwa para migran telah ikut memperkaya komunitas di pulau itu, yang didominasi umat Kristen Ortodoks, juga Katholik Maronit dan Katholik ritus Latin. [em/lt]