Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud dan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed akan bertemu langsung di Ankara, Turki, kata para pejabat Somalia pada Selasa (10/12).
Sejumlah sumber yang dekat dengan kepresidenan Somalia mengonfirmasi pertemuan tersebut, dan mengatakan kepada VOA, “Ethiopia meminta pertemuan itu, dan presiden Somalia menerimanya.”
Sumber-sumber tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media, mengatakan bahwa pertemuan itu dijadwalkan berlangsung pada Rabu (11/12). Mereka menambahkan bahwa presiden Somalia tiba di Turki atas undangan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Belum ada konfirmasi langsung mengenai pertemuan tersebut dari para pejabat Ethiopia.
BACA JUGA: Pembicaraan Akses Garis Pantai Ethiopia dan Somalia Berakhir Tanpa KesepakatanJika pertemuan itu terlaksana, maka itu akan menjadi pertemuan yang pertama antara kedua pemimpin sejak Ethiopia dan Somalia terlibat dalam perselisihan mengenai perjanjian maritim yang ditandatangani Ethiopia dengan republik yang memisahkan diri, Somaliland, pada tanggal 1 Januari.
Perjanjian tersebut memberikan Ethiopia akses ke garis pantai Laut Merah sepanjang 20 kilometer di dekat Teluk Aden sebagai imbalan atas pengakuan kemerdekaan Somaliland.
Pemerintah Somalia menyebut perjanjian tersebut ilegal dan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorialnya. Mogadishu menganggap Somaliland sebagai bagian dari Somalia.
Ethiopia bersikukuh bahwa perjanjian itu tidak melanggar kedaulatan Somalia.
Somaliland adalah sebuah wilayah dengan pemerintahan sendiri yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1991, namun belum mendapatkan pengakuan internasional.
Somalia mengharapkan semua pasukan Ethiopia akan meninggalkan negara itu pada akhir bulan ini karena mandat Misi Transisi Uni Afrika di Somalia telah berakhir.
Upaya-upaya sebelumnya
Pada bulan Juli dan Agustus, dua putaran pembicaraan antara Ethiopia dan Somalia, yang dimediasi oleh Turki, gagal menyelesaikan sengketa terkait Somaliland, dengan Somalia menuntut Ethiopia untuk menarik diri dari kesepakatan tersebut. Masalah tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan konflik baru di wilayah Tanduk Afrika.
Pada bulan September, Mohamud menolak tawaran untuk bertemu dengan Abiy ketika mereka menghadiri sebuah forum mengenai kerja sama China-Afrika di Beijing, menurut sumber-sumber diplomatik.
BACA JUGA: Tentara Uni Afrika Tewas dalam Serangan Mortir al-ShababMereka mengatakan bahwa presiden Somalia membuat pertemuan tersebut dengan syarat Ethiopia menarik diri terlebih dahulu dari perjanjian yang telah ditandatangani dengan Somaliland.
Presiden Djibouti dan Mauritania, bersama dengan mantan Presiden Nigeria Olusegun Obasanjo, yang merupakan utusan khusus untuk Uni Afrika, mencoba untuk menyelenggarakan pertemuan, tetapi tidak berhasil.
Selain itu, upaya pemerintah Kenya untuk mempertemukan kedua pemimpin ini juga gagal.
Presiden Kenya William Ruto baru-baru ini mengatakan bahwa ia dan Presiden Uganda, Yoweri Museveni, bersedia menjadi penengah antara Somalia dan Ethiopia. [my/ab]