Presiden Sudan Selatan Salva Kiir tiba di Ethiopia hari Minggu (16/8) untuk mengadakan perundingan damai guna mengakhiri perang saudara di negaranya yang sudah berlangsung selama 20 bulan.
Kiir berada Addis Ababa kurang dari dua hari setelah ia membatalkan rencana lawatan itu karena prihatin faksi-faksi pemberontak yang rencananya ikut dalam perundingan hari Senin, pecah dan tidak akan hadir sebagai satu kesatuan. Ia kemudian berubah sikap dan khawatir ketidakhadirannya dalam perundingan itu akan dianggap menentang proses perdamaian.
Kepastian mengenai delegasi pemberontak belum jelas sampai Minggu malam, kurang dari seminggu setelah dua jenderal pemberontak mengatakan mereka tidak lagi beraliansi dengan musuh utama Presiden Kiir, pemimpin pemberontak Riek Machar.
Tapi Machar yang sudah berada di Addis Ababa selama beberapa hari terakhir mengatakan kepada VOA ia akan ikut dalam perundingan-perundingan bersama para pemimpin Kenya, Uganda, Ethiopia dan Sudan pada KTT regional itu. Machar juga mengatakan kedua pihak dalam tekanan berat internasional untuk menandatangani perjanjian perdamaian.