Presiden Sudan Selatan Salva Kiir mengatakan bersedia berunding dengan mantan Wapres Riek Machar yang dituduh telah memicu upaya kudeta yang gagal.
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir mengatakan bersedia berunding dengan mantan wakil presiden Riek Machar yang dituduhnya telah memicu upaya kudeta terhadapnya.
PBB memperkirakan pertempuran selama empat hari di Sudan Selatan telah menewaskan hampir 500 orang.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon hari Rabu memberitahu wartawan bahwa ia telah menyerukan kepada Presiden Kiir untuk berunding dengan para penentangnya dan bekerjasama dengan PBB dalam masa rentan ini.
Ban Ki-Moon mengatakan sedikitnya 20 ribu orang telah mengungsi di misi PBB di ibukota Juba. Pejabat-pejabat Sudan Selatan telah menghimbau warga untuk kembali ke rumah pasca bentrokan maut tersebut.
Namun Komisi Palang Merah Internasional ICRC mengatakan banyak warga yang “terlalu ketakutan untuk pulang”. Juru bicara ICRC Cynthia Lee memberitahu VOA, dua rumah sakit utama di Juba penuh sesak karena banyaknya korban luka-luka yang dirawat di sana. Ia menambahkan ICRC telah mengirim barang-barang dan obat-obatan yang diperlukan untuk merawat para korban di kedua rumah sakit tersebut.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan rakyat Sudan Selatan telah mengorbankan begitu banyak bagi negara mereka.
Departemen Luar Negeri Amerika telah mengevakuasi tiga kelompok warga Amerika dari Sudan Selatan. Duta Besar Amerika Untuk Sudan Selatan Susan Page hari Rabu bertemu dengan Presiden Kiir di Juba, untuk membahas keprihatinan Amerika terhadap terus berlanjutnya aksi kekerasan, meningkatnya jumlah korban tewas dan masalah kemanusiaan.
Sementara Inggris mengatakan telah memanggil pulang beberapa staf kedutaan dari Sudan Selatan setelah pertempuran meluas ke daerah-daerah di luar ibukota Juba. Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan kedutaannya di Juba akan tetap buka, meskipun beberapa staf untuk sementara dipulangkan.
Presiden Salva Kiir mengatakan upaya kudeta itu dilakukan oleh pasukan yang setia kepada mantan wakil presiden Riek Machar yang dipecatnya bulan Juli lalu.
Tim pengamat telah menyampaikan keprihatinan atas terjadinya perselisihan antara Machar – yang berasal dari etnis Nuer – dengan Presiden Kiir – yang berasal dari etnis Dinka, bisa memicu kekerasan antar suku di Sudan Selatan.
Pemerintah Sudan Selatan mengatakan 10 orang telah ditangkap atas dugaan lebih dalam upaya kudeta, sementara Machar masih buron.
Pasukan keamanan pemerintah telah memberlakukan jam malam di Juba dan melakukan pencarian dari rumah ke rumah untuk menangkap mereka yang diduga ikut dalam komplotan itu.
Misi PBB di Sudan Selatan melaporkan terjadinya pertempuran hebat di kota Bor yang terletak sekitar 150 kilometer dari Juba bagian utara. Ada pula pertempuran sepanjang malam di sebuah pangkalan militer di Torit – di tenggara ibukota Juba.
PBB memperkirakan pertempuran selama empat hari di Sudan Selatan telah menewaskan hampir 500 orang.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon hari Rabu memberitahu wartawan bahwa ia telah menyerukan kepada Presiden Kiir untuk berunding dengan para penentangnya dan bekerjasama dengan PBB dalam masa rentan ini.
Ban Ki-Moon mengatakan sedikitnya 20 ribu orang telah mengungsi di misi PBB di ibukota Juba. Pejabat-pejabat Sudan Selatan telah menghimbau warga untuk kembali ke rumah pasca bentrokan maut tersebut.
Namun Komisi Palang Merah Internasional ICRC mengatakan banyak warga yang “terlalu ketakutan untuk pulang”. Juru bicara ICRC Cynthia Lee memberitahu VOA, dua rumah sakit utama di Juba penuh sesak karena banyaknya korban luka-luka yang dirawat di sana. Ia menambahkan ICRC telah mengirim barang-barang dan obat-obatan yang diperlukan untuk merawat para korban di kedua rumah sakit tersebut.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan rakyat Sudan Selatan telah mengorbankan begitu banyak bagi negara mereka.
Departemen Luar Negeri Amerika telah mengevakuasi tiga kelompok warga Amerika dari Sudan Selatan. Duta Besar Amerika Untuk Sudan Selatan Susan Page hari Rabu bertemu dengan Presiden Kiir di Juba, untuk membahas keprihatinan Amerika terhadap terus berlanjutnya aksi kekerasan, meningkatnya jumlah korban tewas dan masalah kemanusiaan.
Sementara Inggris mengatakan telah memanggil pulang beberapa staf kedutaan dari Sudan Selatan setelah pertempuran meluas ke daerah-daerah di luar ibukota Juba. Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan kedutaannya di Juba akan tetap buka, meskipun beberapa staf untuk sementara dipulangkan.
Presiden Salva Kiir mengatakan upaya kudeta itu dilakukan oleh pasukan yang setia kepada mantan wakil presiden Riek Machar yang dipecatnya bulan Juli lalu.
Tim pengamat telah menyampaikan keprihatinan atas terjadinya perselisihan antara Machar – yang berasal dari etnis Nuer – dengan Presiden Kiir – yang berasal dari etnis Dinka, bisa memicu kekerasan antar suku di Sudan Selatan.
Pemerintah Sudan Selatan mengatakan 10 orang telah ditangkap atas dugaan lebih dalam upaya kudeta, sementara Machar masih buron.
Pasukan keamanan pemerintah telah memberlakukan jam malam di Juba dan melakukan pencarian dari rumah ke rumah untuk menangkap mereka yang diduga ikut dalam komplotan itu.
Misi PBB di Sudan Selatan melaporkan terjadinya pertempuran hebat di kota Bor yang terletak sekitar 150 kilometer dari Juba bagian utara. Ada pula pertempuran sepanjang malam di sebuah pangkalan militer di Torit – di tenggara ibukota Juba.