Presiden Suriah Bashar al-Assad mengecam keras negara-negara Barat karena telah membantu pasukan yang berusaha menggulingkannya.
ALEPPO, SURIAH —
Sementara itu, kelompok pemantau yang berkantor pusat di Inggris mengatakan lebih dari 200 tentara Suriah dan pejuang-pejuang kelompok oposisi tewas dalam pertempuran yang berlangsung seminggu untuk menguasai sebuah kantor polisi dekat kota Aleppo, Suriah utara.
Kelompok the Syrian Observatory for Human Rights, yang punya jaringan sumber-sumber di Suriah, mengatakan pemberontak menguasai kantor polisi di Khan al-Asal, sebelah barat Aleppo, setelah pasukan Assad dipukul mundur dari tempat itu Minggu pagi.
Kelompok itu mengatakan, sedikitnya 120 tentara dan 80 anggota kelompok pemberontak tewas dalam pertempuran di luar kota terbesar Suriah itu. Pejuang-pejuang kelompok oposisi berusaha menguasai kompleks itu sejak berbulan-bulan.
Pemimpin oposisi Suriah Moaz al-Khatib mengunjungi wilayah-wilayah yang dikuasainya di Suriah utara hari Minggu untuk memperkuat hubungan antara koalisi oposisi utama dan pemberontak di dalam negeri. Al-Khatib, yang melarikan diri dari Suriah tahun lalu, menyeberangi perbatasan dari Turki dan berkeliling ke kedua kota di Provinsi Aleppo, Jarablus dan Minbij.
Juga hari Minggu, Irak menutup perbatasan sebelah timur yang berbatasan dengan Suriah setelah pemberontak menguasai pos perbatasan itu dua hari sebelumnya.
Sementara itu dalam wawancara yang direkam melalui video dengan surat kabar Inggris Sunday Times, Presiden Assad mengecam keras Amerika dan Inggris karena mengirim bantuan keuangan dan lainnya kepada oposisi. Presiden Assad bersitegas tidak akan mundur dan menetapkan persyaratan tegas untuk berbicara dengan kelompok pemberontak bersenjata yang bersekutu untuk menentangnya.
Presiden Assad mengatakan siap berunding dengan siapa pun yang menyerahkan senjata, membedakan secara tegas antara “satuan-satuan politik” dan “teroris-teroris bersenjata.”
Presiden Assad menuduh Inggris berusaha meningkatkan kekerasan di Suriah karena ingin memasok peralatan militer kepada pemberontak. Ia mengatakan, bagaimana orang bisa “minta Inggris berperan sementara Inggris bertekad untuk memperburuk masalah?”
Presiden Assad mengatakan soal Inggris,”kami tidak mengantisipasi orang yang suka membakar tiba-tiba menjadi anggota pemadam kebarakaran.”
Di London, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyebut pernyataan Presiden Assad “tidak masuk akal.” Ia mengatakan Inggris akan mengumumkan paket bantuan baru minggu ini, dan terus menyediakan oposisi Suriah bantuan medis dan bukan senjata, tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan pengiriman senjata pada masa mendatang.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry bertemu para pemimpin pemberontak Suriah hari Kamis di Italia di mana ia mengumumkan, Amerika untuk pertama kalinya akan menyediakan bantuan bukan senjata secara langsung kepada para pejuang, disamping bantuan 60 juta dolar kepada oposisi politik Suriah.
Kelompok the Syrian Observatory for Human Rights, yang punya jaringan sumber-sumber di Suriah, mengatakan pemberontak menguasai kantor polisi di Khan al-Asal, sebelah barat Aleppo, setelah pasukan Assad dipukul mundur dari tempat itu Minggu pagi.
Kelompok itu mengatakan, sedikitnya 120 tentara dan 80 anggota kelompok pemberontak tewas dalam pertempuran di luar kota terbesar Suriah itu. Pejuang-pejuang kelompok oposisi berusaha menguasai kompleks itu sejak berbulan-bulan.
Pemimpin oposisi Suriah Moaz al-Khatib mengunjungi wilayah-wilayah yang dikuasainya di Suriah utara hari Minggu untuk memperkuat hubungan antara koalisi oposisi utama dan pemberontak di dalam negeri. Al-Khatib, yang melarikan diri dari Suriah tahun lalu, menyeberangi perbatasan dari Turki dan berkeliling ke kedua kota di Provinsi Aleppo, Jarablus dan Minbij.
Juga hari Minggu, Irak menutup perbatasan sebelah timur yang berbatasan dengan Suriah setelah pemberontak menguasai pos perbatasan itu dua hari sebelumnya.
Sementara itu dalam wawancara yang direkam melalui video dengan surat kabar Inggris Sunday Times, Presiden Assad mengecam keras Amerika dan Inggris karena mengirim bantuan keuangan dan lainnya kepada oposisi. Presiden Assad bersitegas tidak akan mundur dan menetapkan persyaratan tegas untuk berbicara dengan kelompok pemberontak bersenjata yang bersekutu untuk menentangnya.
Presiden Assad mengatakan siap berunding dengan siapa pun yang menyerahkan senjata, membedakan secara tegas antara “satuan-satuan politik” dan “teroris-teroris bersenjata.”
Presiden Assad menuduh Inggris berusaha meningkatkan kekerasan di Suriah karena ingin memasok peralatan militer kepada pemberontak. Ia mengatakan, bagaimana orang bisa “minta Inggris berperan sementara Inggris bertekad untuk memperburuk masalah?”
Presiden Assad mengatakan soal Inggris,”kami tidak mengantisipasi orang yang suka membakar tiba-tiba menjadi anggota pemadam kebarakaran.”
Di London, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyebut pernyataan Presiden Assad “tidak masuk akal.” Ia mengatakan Inggris akan mengumumkan paket bantuan baru minggu ini, dan terus menyediakan oposisi Suriah bantuan medis dan bukan senjata, tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan pengiriman senjata pada masa mendatang.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry bertemu para pemimpin pemberontak Suriah hari Kamis di Italia di mana ia mengumumkan, Amerika untuk pertama kalinya akan menyediakan bantuan bukan senjata secara langsung kepada para pejuang, disamping bantuan 60 juta dolar kepada oposisi politik Suriah.