Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah meminta menteri pertahanannya untuk tetap menjabat setelah ia menawarkan pengunduran diri, kata kantornya pada hari Jumat (29/3), menyusul laporan media-media lokal bahwa putranya mempekerjakan sejumlah pekerja seks.
Chiu Kuo-cheng secara lisan mengajukan pengunduran dirinya kepada Tsai pada Kamis malam karena masalah yang melibatkan keluarganya, kata juru bicara kepresidenan Olivia Lin dalam sebuah pernyataan.
“Mengingat situasi keamanan kawasan yang kompleks saat ini dan masa transisi tim pemerintah, presiden berpendapat bahwa menteri harus tetap menjabat untuk menjamin stabilitas dan kelengkapan berbagai urusan penting pertahanan negara,” ujarnya.
BACA JUGA: Antisipasi Ancaman China, Taiwan Operasikan 2 Kapal AL BaruLin menambahkan bahwa lembaga terkait akan menyelidiki “masalah tersebut” sesuai dengan hukum, tanpa memberikan rincian apa pun.
Tsai dijadwalkan mengundurkan diri pada 20 Mei setelah menjalani masa jabatan maksimal dua kali empat tahun. Dia akan digantikan oleh wakilnya saat ini, Lai Ching-te, yang memenangkan pemilihan presiden pada 13 Januari.
Kementerian Pertahanan juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa Chiu secara lisan mengajukan pengunduran dirinya karena “masalah keluarga” tetapi diminta oleh presiden untuk tetap menjabat.
"Menteri Chiu akan mengikuti instruksi dan memenuhi tugasnya... selama masa serah terima," katanya, seraya menambahkan bahwa keluarganya "akan bekerja sama sepenuhnya" dalam penyelidikan.
Media-media lokal melaporkan pada hari Kamis bahwa putra Chiu, yang bekerja untuk Biro Keamanan Nasional, diduga mempekerjakan sejumlah pekerja seks. [ab/lt]