Presiden terpilih Senegal, Bassirou Diomaye Faye, seorang pendatang baru di dunia politik yang popular di kalangan anak muda yang kecewa dengan pemerintahan sebelumnya, berjanji pada Senin (25/3) untuk memerintah dengan kerendahan hati dan transparansi.
“Rakyat Senegal telah memilih untuk berpisah dengan masa lalu, untuk memberi makna pada harapan besar yang dibangkitkan oleh visi masyarakat kita. Saya berharap bahwa visi kita tentang masyarakat memberikan makna pada aspirasi mereka. Saya bersumpah untuk memerintah dengan rendah hati dan transparansi, dan melawan korupsi pada semua tingkatan. Saya bersumpah untuk mengabdikan diri sepenuhnya untuk membangun kembali lembaga-lembaga kita dan memperkuat pondasi jalan hidup bersama,” kata Faye.
Faye ditetapkan untuk dideklarasikan sebagai presiden selanjutnya, setelah penantang utamanya menelepon dan mengaku kalah. Dia juga berterima kasih kepada Presiden Macky Sall dan kandidat lain, karena telah menghormati tradisi demokrasi Senegal, dengan mengakui kemenangannya sebelum hasil resmi dikeluarkan.
BACA JUGA: Pendukung Oposisi Senegal Rayakan Kemenangan Pasca Hitung CepatHasil sementara menunjukkan Faye meraih sekitar 53,7 persen suara dan Amadou Ba, dari partai koalisi yang saat ini berkuasa, memperoleh 36,2 persen suara dalam perhitungan terhadap 90 TPS di pemungutan suara putaran pertama, menurut komisi pemilihan umum.
Ba dan Sall keduanya mengucapkan selamat kepada Faye, yang menginjak usia 44 tahun pada Senin. Mereka memuji hasil itu sebagai kemenangan bagi Senegal, yang memiliki reputasi sebagai salah satu negara di Afrika Barat yang paling stabil demokrasinya, dan sempat terusik ketika Sall menunda pemilu.
Transisi kekuasaan yang damai di Senegal akan menandai dorongan bagi demokrasi di Afrika Barat, di mana telah terjadi delapan kudeta militer sejak 2020 di kawasan tersebut. [ns/rs]