Presiden Tiongkok Hu Jintao yang akan meletakkan jabatan memperingatkan bahwa kegagalan membendung korupsi dapat menyebabkan keruntuhan partai, Kamis (8/11)..
Presiden Tiongkok Hu Jintao yang akan meletakkan jabatan mengingatkan bahwa korupsi dapat berakibat fatal bagi Partai Komunis untuk memegang kekuasaan, dalam pidatonya pada pembukaan kongres yang akan meresmikan generasi baru pemimpin Tiongkok.
Dalam pidatonya di hadapan lebih 2000 orang delegasi di dalam Balai Agung Rakyat di Beijing, Presiden Hu mengatakan partai harus memastikan bahwa semua sederajad dalam hukum. Menurut Presiden Hu, kegagalan membendung korupsi dapat menyebabkan keruntuhan partai dan jatuhnya negara.
Ia tidak menyebut politisi teras yang dikeluarkan, Bo Xilai, yang telah didakwa menerima sogok yang sangat besar dan menutup-nutupi keterlibatan isterinya dalam pembunuhan seorang pengusaha Inggris. Kasus itu telah mengungkapkan korupsi tingkat-tinggi dan perselisihan yang mendalam di dalam tubuh partai.
Presiden Hu juga mengingatkan bahwa Tiongkok sekarang menghadapi risiko dan tantangan yang tidak pernah dikenal sebelumnya, dan meminta kepada rakyat dan para pemimpin mereka agar “berpawai dalam jalan sosialisme yang berciri-ciri Tiongkok” sementara mereka meneruskan usaha pembangunan.
Dalam Kongres Partai yang ke-18 selama seminggu itu, Hu diperkirakan akan meletakkan jabatan sebagai pimpinan partai dan menyerahkan jabatannya kepada Wakil Presiden Xi Jinping, yang akan mengambil-alih sebagai presiden bulan Maret.
Xi, putra seorang pahlawan revolusi, akan mengambil alih pada masa peningkatan keresahan sosial di Tiongkok. Para pemimpin baru akan menghadapi kemarahan umum yang belum pernah terjadi sebelumnya mengenai korupsi yang memburuk di kalangan pejabat dan kesenjangan yang melebar antara yang kaya dan miskin.
Keamanan ketat di tengah kota Beijing sementara kongres mulai bersidang. Di sebelah tempat kongres, polisi masuk dengan cepat Kamis pagi untuk menghentikan pemrotes yang beteriak-teriak di Lapangan Tiananmen yang dikawal ketat. Ratusan aktivis telah dikenakan tahanan rumah atau ditahan di luar ibukota.
Dalam pidatonya di hadapan lebih 2000 orang delegasi di dalam Balai Agung Rakyat di Beijing, Presiden Hu mengatakan partai harus memastikan bahwa semua sederajad dalam hukum. Menurut Presiden Hu, kegagalan membendung korupsi dapat menyebabkan keruntuhan partai dan jatuhnya negara.
Ia tidak menyebut politisi teras yang dikeluarkan, Bo Xilai, yang telah didakwa menerima sogok yang sangat besar dan menutup-nutupi keterlibatan isterinya dalam pembunuhan seorang pengusaha Inggris. Kasus itu telah mengungkapkan korupsi tingkat-tinggi dan perselisihan yang mendalam di dalam tubuh partai.
Presiden Hu juga mengingatkan bahwa Tiongkok sekarang menghadapi risiko dan tantangan yang tidak pernah dikenal sebelumnya, dan meminta kepada rakyat dan para pemimpin mereka agar “berpawai dalam jalan sosialisme yang berciri-ciri Tiongkok” sementara mereka meneruskan usaha pembangunan.
Dalam Kongres Partai yang ke-18 selama seminggu itu, Hu diperkirakan akan meletakkan jabatan sebagai pimpinan partai dan menyerahkan jabatannya kepada Wakil Presiden Xi Jinping, yang akan mengambil-alih sebagai presiden bulan Maret.
Xi, putra seorang pahlawan revolusi, akan mengambil alih pada masa peningkatan keresahan sosial di Tiongkok. Para pemimpin baru akan menghadapi kemarahan umum yang belum pernah terjadi sebelumnya mengenai korupsi yang memburuk di kalangan pejabat dan kesenjangan yang melebar antara yang kaya dan miskin.
Keamanan ketat di tengah kota Beijing sementara kongres mulai bersidang. Di sebelah tempat kongres, polisi masuk dengan cepat Kamis pagi untuk menghentikan pemrotes yang beteriak-teriak di Lapangan Tiananmen yang dikawal ketat. Ratusan aktivis telah dikenakan tahanan rumah atau ditahan di luar ibukota.