Presiden Trump Banggakan Pencapaian RUU Reformasi Pajak

Presiden Donald Trump didampingi para anggota Kongres dari Partai Republik, berpidato di luar Gedung Putih, seusai diloloskannya RUU Reformasi Pajak oleh DPR AS, Rabu (20/12).

Presiden Amerika Donald Trump, Rabu (21/12) membanggakan pencapaian legislatifnya, perombakan besar perpajakan Amerika yang disebutnya sebagai pemenuhan janji kampanye. Trump berbicara tidak lama setelah Kongres Amerika menyetujui rancangan undang-undang reformasi pajak yang lolos di DPR yang didominasi oleh Partai Republik.

Faksi Demokrat di Kongres mengkritik RUU itu, yang menurut mereka memberikan banyak manfaat bagi golongan orang terkaya di Amerika dan mencakup celah yang memungkinkan perusahaan menghindari pajak.

Presiden Donald Trump yang sangat gembira berpidato di depan sekelompok khalayak di luar Gedung Putih, Rabu (20/12) dengan latar belakang para anggota Kongres dari Partai Republik yang menyambutnya dengan riuh rendah.

"Ini adalah pemotongan pajak terbesar dan saya selalu mengatakan yang paling masif dalam sejarah negara kita dan reformasi pajak yang benar-benar sesuatu yang istimewa,” kata Presiden Trump.

Ketua DPR AS Paul Ryan memberikan sambutan seusai DPR AS meloloskan RUU Reformasi Perpajakan di gedung Capitol, Washington DC, 20 Desember 2017.

Presiden Trump mengatakan reformasi pajak akan memberikan kelegaan kepada warga Amerika kelas menengah dan akan membantu petani yang berjuang mempertahankan area dan usaha pertanian maupun peternakan mereka. Dia juga mengatakan reformasi pajak akan mendorong perusahaan untuk berinvestasi di Amerika Serikat.

“Ini berarti perusahaan akan kembali ke Amerika, dan saya mengkampanyekan fakta bahwa kita tidak akan kehilangan perusahaan kita lagi. Perusahaan-perusahaan akan tetap bertahan di negara kita. Mereka akan tinggal di negara kita, dan kita telah melihat apa yang terjadi sejauh ini,” jelas Trump.

Tetapi Partai Demokrat keberatan dengan bagaimana RUU tersebut diloloskan di Kongres secara terburu-buru tanpa dengar pendapat publik dan tambahan amandemen terakhir yang diperlukan. Mereka mengatakan bahwa RUU tersebut berisi celah yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menghindari pembayaran pajak.

"Korporasi disiram dengan uang tunai sekarang, pasar saham sedang maju pesat, tapi tidak ada penciptaan lapangan kerja. Lihat semua perusahaan yang telah mengatakan akan menggunakan uang dari potongan pajak untuk membeli saham, untuk dividen yang tidak mempengaruhi rata-rata rakyat Amerika,” kata
Chuck Schumer, ketua faksi Minoritas Senat.

Chuck Schumer mengatakan bahwa potongan pajak yang diberikan kepada rakyat biasa Amerika akan terhapus oleh kenaikan premi asuransi kesehatan yang harus mereka bayar.

Ketua faksi Minoritas DPR, Nancy Pelosi dari Partai Demokrat, mengatakan rancangan undang-undang tersebut memberikan lebih dari 80 persen manfaatnya kepada satu persen teratas warga Amerika terkaya, sementara 86 juta keluarga pekerja akan mengalami kenaikan pajak.

“Remah-remah penghinaan yang mereka berikan kepada keluarga-keluarga pekerja tidak seberapa dan hanya sementara. Potongan pajak untuk perusahaan sangat besar dan permanen,” imbuh Nancy Pelosi.

Dalam waktu dekat, berdasarkan undang-undang perpajakan itu mayoritas pembayar pajak akan mendapat tagihan pajak yang lebih rendah, tetapi berbagai jenis potongan itu akan berakhir pada tahun 2025. Undang-undang reformasi pajak itu diproyeksikan akan menambah lebih dari $1 triliun utang Amerika dalam dekade berikutnya, yang saat ini mendekati $20 triliun. [lt/ab]