Jepang dengan berhati-hati menyambut kabar bahwa Presiden Amerika Donald Trump ingin bergabung kembali dengan perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).
Menteri Perdagangan Jepang Toshimitsu Motegi, Jumat (13/4) mengatakan, “Jika maksudnya adalah Presiden Trump telah mengevaluasi dengan tepat signifikansi dan efek TPP, ini adalah sesuatu yang ingin kami sambut baik.” Ia menambahkan perjanjian dagang itu serapuh sesuatu yang terbuat dari kaca, yang membuatnya sulit untuk merundingkan kembali bagian apapun dari perjanjian tersebut.
Trump, Kamis (13/4) memerintahkan para pejabat ekonomi senior dan penasihat perdagangannya untuk meninjau kemungkinan bergabung kembali dengan TPP yang ia tinggalkan tahun lalu, tiga hari setelah mulai menjabat.
Para legislator dari negara bagian-negara bagian yang mengandalkan pertanian mengatakan setelah pertemuan di Gedung Putih mengenai perdagangan produk pertanian bahwa Trump meminta penasihat ekonominya, Larry Kudlow dan Utusan Perdagangan Amerika Robert Lightizer untuk mempertimbangkan manfaat mengikuti kembali perjanjian TPP, perjanjian yang disusun oleh pemerintahan Obama.
Senator Ben Sasse dari fraksi Republik yang sering mengecam kebijakan perdagangan Trump menyebut perubahan sikap Trump mengenai TPP itu merupakan suatu kabar baik. Ia mengatakan presiden secara konsisten telah mengukuhkan gagasan bahwa Amerika akan lebih mudah bergabung dengan TPP sekarang ini.
Trump sering menyatakan ia lebih menyukai perjanjian dagang bilateral daripada perjanjian multilateral, karena meyakini Amerika tidak akan mendapatkan manfaat dalam perjanjian dagang yang berskala lebih besar. Belum jelas benar mengapa ia kini bersikap terbuka untuk bergabung kembali dengan TPP. [uh]