Presiden Amerika Donald Trump menyatakan ia mungkin akan memveto rancangan undang-undang anggaran $1,3 triliun, karena legislasi tersebut tidak memberi perlindungan bagi para imigran muda ilegal yang tiba di Amerika sewaktu anak-anak dan tidak sepenuhnya membiayai tembok perbatasan.
Dalam cuitan di Twitter hari Jumat pagi (23/3), Trump mengatakan ia sedang mempertimbangkan veto terhadap legislasi itu berdasarkan “fakta bahwa 800 ribu lebih penerima DACA telah diabaikan sama sekali oleh Demokrat, bahkan tidak disebut-sebut dalam legislasi itu, dan tembok perbatasan, yang sangat dibutuhkan untuk pertahanan nasional Amerika, tidak dibiayai sepenuhnya.”
Sebelumnya, para pejabat Gedung Putih menyatakan Trump akan menandatangani paket legislasi tersebut, suatu langkah yang akan menghilangkan kemungkinan penutupan kegiatan pemerintah akibat kurangnya dana.
Rancangan undang-undang itu akan membiayai pemerintah federal hingga 30 September. Apabila Trump tidak mengesahkan legislasi tersebut, pemerintah federal akan tutup pada Sabtu pukul 12.01 dini hari.
Senat meloloskan legislasi itu dengan 65 suara setuju berbanding 32 menolak pada Jumat dini hari, setelah DPR menyetujui legislasi itu, Kamis (22/3).
Baca juga: Kongres AS Loloskan RUU Anggaran $1,3 Triliun
Para legislator hanya punya waktu beberapa jam untuk membaca hampir 2.200 halaman rancangan undang-undang yang dirilis Rabu malam.
Dengan pemilihan paruh waktu yang menjelang pada bulan November, rancangan undang-undang itu kemungkinan besar menandai terakhir kalinya Kongres mempertimbangkan undang-undang penting tahun ini. Legislasi tersebut mewujudkan janji Trump untuk peningkatan besar anggaran militer, termasuk kenaikan gaji 2,4 persen untuk personel militer.
Setelah negosiasi ekstensif antara fraksi Republik dan Demokrat, rancangan undang-undang itu juga menyediakan dana 1,6 miliar dolar untuk membangun penghalang fisik dan tembok sepanjang 150 kilometer di perbatasan Amerika-Meksiko, tidak sampai 25 miliar dolar seperti yang diminta Trump untuk proyek yang berulang kali ia gembar gemborkan semasa kampanye sambil menjanjikan bahwa Meksikolah yang akan membiayai pembangunan tersebut.
Pemimpin fraksi Demokrat di DPR, Nancy Pelosi, memuji kesepakatan itu dalam sepucuk surat kepada para anggota fraksinya, seraya menyatakan para perunding “berjuang dan mencapai pengurangan drastis bagi rencana Trump/Partai Republik,” termasuk lebih sedikit dana untuk pembangunan tembok daripada yang diminta Trump dan pembatasan jumlah imigran yang dapat ditahan oleh Badan Penegak Hukum Imigrasi dan Pabean.
Pemimpin Demokrat di Senat AS, Chuck Schumer, mengatakan “banyak” kompromi dalam paket anggaran itu dan para anggota partainya “merasa sangat puas.” [uh]