Jadwal lawatan Presiden Trump hari Selasa (23/5) juga mencakup kunjungan ke tugu peringatan Holocaust, Yad Vashem, di mana dia akan memberikan pidato.
Hari Senin (22/5) Presiden Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan segera mendapat persetujuan ketika dia mengecam agresi dan ambisi militer Iran.
Trump juga mengecam pemerintahan mantan Presiden Barack Obama karena menyetujui kesepakatan internasional 2015 yang membatasi program senjata nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi terhadap Teheran, sebuah kesepakatan yang ditentang keras, tetapi tidak berhasil oleh Israel.
“Saya ingin Anda tahu betapa kami menghargai perubahan kebijakan Amerika terhadap Iran,” kata Netanyahu kepada Trump pada akhir pertemuan dan upacara. “Saya juga ingin mengatakan betapa kami menghargai penegasan kembali kepemimpinan Amerika di Timur Tengah,” tambah Netanyahu.
Trump mengecam Iran dengan mengatakan, “Alih-alih bersyukur, dengan mengucapkan terima kasih” atas kesepakatan nuklirnya, Iran “kini merasa semakin berani,” terbukti dengan kehadiran petarung, uang dan senjata Iran di Yaman, Irak dan Suriah.
"Kami tidak hanya menyelamatkan mereka, tetapi kami juga memberi mereka kekayaan dan kemakmuran. Sungguh payah bahwa Amerika Serikat untuk masuk ke dalam kesepakatan itu,” kata Presiden Trump.
Trump bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin menjelang pembicaraannya dengan Netanyahu dan mengunjungi tempat-tempat penting bagi agama Yahudi dan Kristen.
Presiden Trump tiba di Israel setelah melakukan kunjungan dua hari ke Arab Saudi, di mana Trump mengatakan Raja Salman meyakinkannya bahwa Arab Saudi menginginkan perdamaian antara Israel dan Palestina serta pencegahan terhadap ancaman Iran. [lt]