Memperbaiki infrastruktur yang semakin menua di Amerika adalah salah satu janji utama kampanye Presiden Donald Trump. Hari Senin (13/2), dia mengumumkan sebuah rencana yang menurutnya akan memacu investasi terbesar dan paling berani di bidang infrastruktur dalam sejarah Amerika.
“Kerangka kerja ini akan menghasilkan investasi dalam infrastruktur di Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni sebesar 1,5 sampai 1,7 triliun dolar. Kita akan memiliki banyak kerjasama proyek-proyek publik-swasta dan dengan cara proyek-proyek akan diselesaikan tepat waktu dan sesuai anggaran. Ini akan mempercepat proses persetujuan izin dari 10 tahun menjadi dua tahun atau mungkin menjadi satu tahun," kata Presiden Trump.
Sebagian analis menyebut cetak biru Trump itu tidak realistis. “Jika kita bertanya kepada para pakar ekonomi manapun atau jika kita bertanya kepada siapa pun yang memiliki latar belakang pengetahuan matematika, maka rencana itu hanya fantasi murni,” kata Ryan Collins, analis di lembaga kajian kebijakan Center for American Progress.
Baca juga: Usulan Anggaran AS 2019 Termasuk Dana Tembok Perbatasan
Ryan Collins mengatakan bahwa rencana infrastruktur Trump itu sangat memprihatinkan terutama karena reformasi perpajakannya mencakup pemotongan drastis pada proyek-proyek infrastruktur. Dia juga mengatakan para investor swasta hanya akan menanamkan modal ke proyek-proyek yang memiliki tingkat pengembalian investasi yang tinggi.
“Jadi, apa yang kita lihat adalah kenaikan jumlah jalan tol dan kenaikan biaya penggunanya, yang semuanya akan diperlukan untuk melunasi hutang pada para investor yang telah mengeluarkan begitu banyak uang untuk menutup kesenjangan jumlah dana dari anggaran negara bagian yang tidak mencapai target yang dibutuhkan,” jelasnya.
Your browser doesn’t support HTML5
Ryan Collins mengatakan bahwa privatisasi jalan raya di beberapa negara bagian telah mengakibatkan tingginya tarif tol sehingga orang tidak mampu membayarnya. Jika negara bagian dipaksa membayar biaya infrastruktur, maka negara-negara bagian itu akhirnya akan menaikkan pajak bagi penduduk masing-masing.
Your browser doesn’t support HTML5
Pihak Demokrat di Kongres juga menolak proposal tersebut, yang menurut mereka akan memperkaya perusahaan besar dengan mengorbankan pembayar pajak. Mereka menganjurkan anggaran belanja infrastruktur publik sebesar $1 triliun, yang berarti akan menambah utang Amerika yang sudah besar.
Rencana infrastruktur Trump itu merupakan bagian dari proposal anggaran senilai $4,4 triliun yang juga diperkirakan akan mendorong peningkatan defisit Amerika. [lt/ab]