Presiden Tunisia Kais Saied memecat Perdana Menteri Ahmed Hachani dan menunjuk Menteri Sosial Kamel Maddouri sebagai penggantinya. Hal itu disampaikan kantor kepresidenan Tunisia dalam sebuah pernyataan pada Rabu (7/8).
Hachani diangkat sebagai perdana menteri Tunisia pada Agustus tahun lalu. Beberapa jam sebelum ia diberhentikan, Hachani mengatakan dalam sebuah pesan video bahwa pemerintah telah membuat kemajuan dalam sejumlah isu meskipun ada tantangan global, termasuk mengamankan kebutuhan pangan dan energi negara.
Pemecatan ini terjadi di tengah ketidakpuasan masyarakat terhadap krisis air dan pemadaman listrik yang terus berulang di berbagai wilayah di negara itu.
BACA JUGA: Dua Tahun Setelah Diampuni, Tokoh Oposisi Mesir Kembali DitahanSementara pemerintah beralasan bahwa Tunisia mengalami kekeringan terus menerus yang menyebabkan diterapkannya sistem kuota dalam distribusi air, Saied melihat pengurangan air sebagai konspirasi jelang pemilihan presiden dan mengatakan bahwa bendungan-bendungan sudah penuh.
Kementerian pertanian mengatakan bahwa tingkat bendungan sangat kritis dan telah mencapai 25 persen.
Saied mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden pada bulan Oktober mendatang di tengah kritik yang luas dari pihak oposisi, kelompok HAM, dan para kandidat lainnya karena membatasi dan mengintimidasi para pesaingnya untuk memuluskan jalannya memenangkan masa jabatan kedua. [th/ab]