Presiden Turki Bertekad Perluas Operasi Afrin ke Timur Menuju Perbatasan Irak

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, 26 Januari 2018.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah mengulangi niatnya untuk memperluas operasi militer Turki di daerah kantong Kurdi di Suriah, yang menarget milisi yang menurut dia terkait dengan kelompok teror Kurdi yang beroperasi di Turki.

Berbicara di Ankara, Erdogan mengatakan, pasukan Turki akan bergerak maju ke timur masuk ke Afrin, yang berada di luar perbatasan Suriah dengan Turki. Dia mengatakan, ia bermaksud untuk mendorong operasi tersebut ke kota Manbij dan sampai ke timur seperti perbatasan Irak" sampai tidak ada teroris yang tersisa."

Langkah tersebut dapat menyebabkan pasukan Turki dihadapkan pada 2.000 tentara A.S. yang berada di Suriah sebagai bagian dari sebuah koalisi internasional yang bertujuan untuk menghapuskan gerakan militan Islam di Suriah.

Erdogan menyampaikan niatnya itu pada hari ketujuh dari operasi Turki di Afrin. Dia juga mengkritik Amerika Serikat atas dukungannya terhadap pasukan Kurdi di Manbij, dengan mengatakan, “Kesedihan terbesar kami adalah melihat organisasi-organisasi teroris ini mengibarkan bendera A.S. di wilayah ini."

Pentagon menggambarkan operasi Turki di Afrin ini sebagai tidak membantu dan malahan mungkin merusak usaha untuk mengalahkan militan ISIS di Suriah.

Menteri Kesehatan Turki mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan negara tersebut menanggung 14 tentara tewas sejak operasi Afrin dimulai. Dia mengatakan tiga tentara Turki dan 11 milisi dari oposisi Suriah yang bersekutu dengan mereka tewas dalam pertempuran tersebut, sementara 130 lainnya terluka.

Tentara Demokratik Suriah mengatakan serangan Turki telah menewaskan sekitar 59 warga sipil dan 43 milisi minggu lalu, termasuk delapan anggota milisi wanita. Turki mengumumkan angka yang jauh berbeda, dengan mengatakan pasukannya telah berhasil membunuh paling sedikit 343 "teroris" di pihak Suriah.

Turki menganggap pasukan Kurdi di Suriah, yang dikenal sebagai YPG, sebagai teroris karena berpendapat bahwa mereka terkait dengan separatis Kurdi di Turki. Tentara Kurdi merupakan bagian utama dari Pasukan Demokratik Suriah di Afrin. [ps/jm]