Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya, Kamis (11/8) malam, bahwa “gempuran artileri lainnya oleh Rusia tercatat” di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, fasilitas PLTN terbesar di Eropa.
“Tidak ada orang lain yang pernah menggunakan PLTN dengan begitu jelasnya untuk mengancam seluruh dunia,” kata Zelenskyy.” Dan jelas semua orang di dunia harus segera bereaksi untuk mengusir penjajah dari wilayah PLTN Zaporizhzhia. Ini adalah kepentingan global, bukan hanya kebutuhan Ukraina.”
Ukraina dan Rusia saling menuduh pihak lain menggempur PLTN tersebut.
“Fasilitas ini tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apa pun,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan. “Kesepakatan mendesak diperlukan di tingkat teknis mengenai perimeter demiliterisasi yang aman untuk memastikan keselamatan di daerah tersebut.”
Zelenskyy juga mengatakan pada hari Kamis bahwa ia bertemu dengan koki Jose Andres, pendiri World Central Kitchen, organisasi kemanusiaan internasional yang memberi makan orang-orang di negara-negara yang dilanda perang dan bencana alam.
BACA JUGA: Kepala IAEA Peringatkan Keselamatan PLTN Ukraina“Sejak hari-hari pertama perang skala penuh Rusia terhadap negara kita, organisasinya mulai bekerja di perbatasan dengan Polandia – bagi migran,” kata Zelenskyy. “Selanjutnya, ia memulai kegiatan di banyak kota di Ukraina. … Lebih dari 130 juta porsi makanan telah dimasak untuk warga kita.”
Dalam perkembangan lainnya, dua kapal meninggalkan pelabuhan-pelabuhan Ukraina pada Jumat (12/8). Oleksandr Kubrakov, Menteri Infrastruktur Ukraina, menulis cuitan bahwa salah satu kapal itu bermuatan 23 ribu ton biji-bijian dan berlayar menuju Ethiopia. Empat belas kapal, termasuk dua pada hari Jumat, telah meninggalkan pelabuhan Ukraina dengan muatan bahan makanan.
Sementara itu kementerian pertahanan Inggris, Jumat (12/8) mengatakan ledakan pada awal pekan ini di lapangan udara militer Saky yang dioperasikan Rusia di bagian barat Krimea “jelas menghancurkan atau serius merusak” delapan pesawat milik Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia.
Penyebab ledakan awal di sana tidak jelas, menurut laporan yang diposting di Twitter. Tetapi kementerian itu mengatakan “awan jamur besar yang tampak dalam video saksi mata hampir pasti berasal dari ledakan hingga empat wilayah gudang mesiu yang terbuka.”
Kemampuan penerbangan Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia “kini menurun secara signifikan” dan ledakan itu “kemungkinan besar akan mendorong Rusia untuk merevisi persepsi ancamannya.” Krimea, menurut kementerian itu, “mungkin sebelumnya dianggap sebagai daerah aman yang jauh dari musuh.” [uh/ab]