Presiden Ukraina Tak Perpanjang Gencatan Senjata

Presiden Ukraina Petro Poroshenko dalam konferensi pers di Brussels (27/6). (AP/Michel Euler)

Gencatan senjata tidak membuat pemberontak meletakkan senjata, dan pemerintah Kyiv menyebut banyak contoh pelanggaran gencatan senjata sejak diberlakukan 20 Juni.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan ia tidak akan memperpanjang gencatan senjata sepihak 10 hari di Ukraina timur, sebaliknya bertekad untuk melancarkan serangan baru terhadap pemberontak pro-Rusia yang ia katakan “akan membebaskan tanah air kita.”

Poroshenko – dalam pernyataan dalam situs internet Selasa pagi (1/7) – mengatakan keputusannya adalah “menanggapi teroris, pemberontak, penjarah,” dan semua orang yang ia katakan “melumpuhkan ekonomi daerah itu.”

Tidak lama kemudian, ia mengucapkan pesan yang sama dalam pidato televisi yang disiarkan ke seluruh negara itu, sementara kantor berita Interfax-Ukraina di Kyiv mengutip separatis di kota Kramatorsk, Ukraina timur, mengatakan pertempuran telah dilanjutkan.

Gencatan senjata yang rapuh itu, yang habis berlakunya Senin malam, disebut-sebut sebagai kesempatan bagi separatis untuk meletakkan senjata dan memulai perundingan yang lebih luas yang bertujuan untuk memberi amnesti dan pemilu daerah yang baru.

Tetapi, pemberontak tidak meletakkan senjata, dan pemerintah Kyiv menyebut banyak contoh pelanggaran gencatan senjata sejak diberlakukan 20 Juni.