Presiden Ukraina Viktor Yanukovych telah mengesahkan rancangan undang-undang tentang amnesti bagi pengunjuk rasa antipemerintah.
Presiden usia 63 tahun itu hari Jumat menandatangani perundang-undangan yang memberikan amnesti bagi mereka yang ditahan dalam protes-protes antipemerintah dengan syarat mereka meninggalkan gedung-gedung pemerintahan yang telah mereka duduki.
Para pemimpin oposisi telah menolak langkah itu, yang diambil presiden setelah mengumumkan sehari sebelumnya bahwa dia mengambil cuti sakit karena mengalami infeksi pernapasan akut dan demam.
Ketegangan di Ukraina meningkat hari Kamis setelah aktivis oposisi Dmytro Bulatov, hilang sejak 22 Januari, ditemukan diluar Kiev dengan luka-luka dan memar-memar di wajahnya. Bulatov mengatakan dia diculik oleh orang-orang tak dikenal dan ditahan beberapa hari sebelum ditinggalkan di hutan. Bulatov mengatakan dia pergi ke desa terdekat, dimana dia menelepon teman-temannya.
Sementara itu, Kementrian Pertahanan Ukraina mengutip para perwira militer menyerukan agar Presiden Yanukovych mengambil “tindakan segera” untuk menstabilkan situasi di negara itu.
Pernyataan yang dimuat di situs kementerian itu mengatakan bahwa dalam pertemuan hari Jumat dengan Menteri Pertahanan Pavel Lebedev, para pejabat militer menyatakan tidak dapat menerima aksi menduduki lembaga negara dengan kekerasan, dan mengganggu perwakilan negara dan pemerintah daerah untuk melaksanakan tugas mereka.
Pernyataan itu mengutip pejabat yang mengatakan "konflik yang semakin meningkat akan mengancam keutuhan wilayah negara," dan menyerukan agar Yanukovych “mengambil langkah cepat untuk menstabilkan situasi dan mencapai keharmonisan dalam masyarakat.”
Hari Minggu, Menteri Pertahanan Lebedev memberitahu kantor berita Rusia Itar-Tass bahwa pasukan bersenjata Ukraina tidak akan ikut campur dalam konflik politik di negara itu.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, yang sedang melawat ke Jerman, akan bertemu dengan para pemimpin oposisi Ukraina hari Sabtu pada sela-sela konferensi keamanan internasional.
Kerry akan mengadakan pembicaraan dengan politisi oposisi Arseny Yatsenyuk dan mantan juara tinju yang kini menjadi aktivis Vitaly Klitschko.
Para pemimpin oposisi telah menolak langkah itu, yang diambil presiden setelah mengumumkan sehari sebelumnya bahwa dia mengambil cuti sakit karena mengalami infeksi pernapasan akut dan demam.
Sementara itu, Kementrian Pertahanan Ukraina mengutip para perwira militer menyerukan agar Presiden Yanukovych mengambil “tindakan segera” untuk menstabilkan situasi di negara itu.
Pernyataan yang dimuat di situs kementerian itu mengatakan bahwa dalam pertemuan hari Jumat dengan Menteri Pertahanan Pavel Lebedev, para pejabat militer menyatakan tidak dapat menerima aksi menduduki lembaga negara dengan kekerasan, dan mengganggu perwakilan negara dan pemerintah daerah untuk melaksanakan tugas mereka.
Pernyataan itu mengutip pejabat yang mengatakan "konflik yang semakin meningkat akan mengancam keutuhan wilayah negara," dan menyerukan agar Yanukovych “mengambil langkah cepat untuk menstabilkan situasi dan mencapai keharmonisan dalam masyarakat.”
Hari Minggu, Menteri Pertahanan Lebedev memberitahu kantor berita Rusia Itar-Tass bahwa pasukan bersenjata Ukraina tidak akan ikut campur dalam konflik politik di negara itu.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, yang sedang melawat ke Jerman, akan bertemu dengan para pemimpin oposisi Ukraina hari Sabtu pada sela-sela konferensi keamanan internasional.
Kerry akan mengadakan pembicaraan dengan politisi oposisi Arseny Yatsenyuk dan mantan juara tinju yang kini menjadi aktivis Vitaly Klitschko.