Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan pada Minggu (13/8) malam ke sebuah masjid terkemuka di Iran selatan, menewaskan satu orang dan melukai delapan orang lainnya. Serangan itu terjadi beberapa bulan setelah serangan serupa di tempat yang sama, kata pihak berwenang.
Pihak berwenang tidak segera mengungkap motif serangan ke Masjid Shah Cheragh di Kota Shiraz itu. Masjid itu menjadi situs penting yang dikunjungi umat Syiah, yang juga menaungi makam tokoh terkemuka kelompok Syiah.
Iran sendiri telah menghadapi berbagai serangan ekstremis Sunni dari kelompok ISIS, yang memandang Syiah sebagai aliran sesat. Iran juga menghadapi kerusuhan dan gejolak ekonomi di tengah ketegangannya dengan Barat.
Media pemerintah Iran, kantor berita IRNA, mengutip Ismail Qezelsofla, wakil gubernur bidang keamanan Provinsi Fars, terkait jumlah korban.
Gubernur Fars Mohammad Hadi Imanieh mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah bahwa seorang pria bersenjata yang melancarkan serangan itu telah ditangkap oleh pasukan keamanan. Ia tidak mengungkap motif serangan dalam keterangan pers singkatnya.
Rekaman video setelah serangan menunjukkan pasukan keamanan mengepung salah satu pintu masuk ke halaman Masjid Shah Cheragh saat matahari terbenam. Ambulans kemudian membawa korban yang terluka saat pasukan keamanan dan pihak berwenang tiba di masjid tersebut.
Shah Cheragh adalah satu dari lima masjid Syiah terkemuka di Iran. Masjid itu menarik banyak peziarah ke Kota Shiraz, yang terletak sekitar 675 kilometer di selatan Ibu Kota Teheran.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Serangan pada Minggu malam itu terjadi setelah serangan lain pada Oktober 2022 menewaskan 13 orang dan melukai puluhan lainnya. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang menirut Iran dilakukan oleh seorang pria berkebangsaan Tajikistan, yang kemudian meninggal di rumah sakit akibat luka yang dideritanya saat ditahan oleh pasukan keamanan.
Iran telah mendukung kepemimpinan Bashar Assad di Suriah selama terjadinya perang saudara di negara itu. Iran juga memerangi petempur ISIS di Suriah dan Irak.
Serangan terburuk militan ISIS di Iran terjadi pada Juni 2017, di mana 18 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka di Teheran, setelah beberapa pria bersenjata menerobos gedung parlemen dan makam Ayatollah Ruhollah Khomeini. Khomeini memimpin Revolusi Islam 1979 yang menggulingkan shah alias raja Iran, yang didukung Barat. Khomeini menjadi pemimpin tertinggi Republik Islam Iran yang pertama hingga wafat pada 1989. [rd/lt]