Seorang laki-laki dikenai tuntutan karena dianggap bermaksud "membuat panik" Ratu Elizabeth II, setelah ditangkap di Kastil Windsor, yang merupakan kediaman Ratu, dengan membawa busur panah pada Hari Natal tahun lalu, demikian kata polisi dan penuntut.
Jaswani Singh Chail, 20, penduduk dari Southampton di Inggris selatan, ditangkap di halaman Kastil Windsor, di mana Ratu sering melewatkan waktunya. Tim penuntut mengatakan Chail membawa busur panah.
Saat insiden terjadi, Ratu sedang berada di istana bersama putra dan penerus tahta kerajaan Pangeran Charles, istrinya, dan anggota keluarga dekat lainnya. Menurut polisi, Chail tidak menerobos masuk ke dalam bangunan.
Menyusul penyelidikan oleh polisi antiterorisme, Chail dikenakan tuduhan “menembakkan atau mengarahkan senjata api, atau melemparkan atau menggunakan benda atau senjata ofensif, dengan maksud mencederai atau membuat panik Ratu,” sebuah pelanggaran yang tertuang dalam bagian 2 dari Treason Act 1842. Dia juga dituduh melakukan ancaman untuk membunuh dan kepemilikan senjata ofensif.
Nick Price, Kepala Divisi Antiterorisme dan Kejahatan Khusus (CPS), mengatakan “Badan Penuntut Kerajaan mengingatkan semua pihak bahwa sidang kejahatan terhadap Chail aktif dan dia memiliki hak untuk diadili secara adil.”
Chail akan menjalani persidangan di Pengadilan Westminster di London pada 17 Agustus.
Pelanggaran keamanan di properti kerajaan jarang terjadi. Insiden yang paling serius selama masa kekuasaan Ratu Elizabeth II terjadi pada tahun 1982 ketika seorang penerobos memanjat dinding Buckingham Palace, kediaman Ratu ketika itu, dan berhasil mencapai kamar tidurnya.
Pada 2003, Aaron Barshak, seorang laki-laki yang menyebut dirinya “teroris pelawak,” mengelabuhi keamanan dengan mengenakan gaun merah jambu dan janggut gaya Osama bin Laden untuk menggangu pesta ulang tahun ke-21 Pangeran William. [jm/em]