Pria New York Mengaku Bersalah atas Kematian Imigran China

  • Associated Press

Sejumlah warga membawa poster berisi ajakan untuk menghentikan kebencian terhadap warga keturunan Asia di AS dalam sebuah aksi di Monumen Logan Square di Chicago, pada 20 Maret 2021. (Foto: AP/Nam Y. Huh)

Seorang pria New York, pada Kamis (12/1), mengaku bersalah atas tuduhan pembunuhan bermotif kebencian yang dialamatkan kepadanya. Ia memukuli seorang imigran asal China yang sedang mengumpulkan kaleng bekas untuk mendapatkan uang.

Jarrod Powell, 51, diperkirakan akan mendapat hukuman penjara selama 22 tahun atas kematian Yao Pan Ma pada 2021. Pembunuhan itu menarik perhatian nasional seiring meningkatnya kejahatan rasial yang menarget orang Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik (AAPI) di New York dan di seantero AS.

"Serangan yang tak beralasan ini merenggut nyawa Yao Pan Ma dan menghilangkan rasa aman bagi begitu banyak komunitas AAPI di New York," kata Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg dalam pernyataan pada Kamis.

BACA JUGA: Kekerasan Bersenjata di AS Meningkat pada Tahun 2022

Ma mendadak diserang dari belakang, dibanting, ditendang dan diinjak kepalanya di jalan East Harlem pada 23 April 2021, kata pihak berwenang. Penyerangnya kabur setelah Ma tidak sadarkan diri. Seorang sopir bus di dekatnya memanggil ambulans. Ma, 61, mengalami cedera otak traumatis dan tidak pernah sadar lagi. Dia meninggal karena luka-lukanya delapan bulan kemudian sejak insiden tersebut berlangsung.

Powell ditangkap empat hari setelah serangan. Dia mengaku bersalah dan mengakui telah menarget Ma karena korbannya adalah orang Asia, menurut kantor Bragg.

Ma dan istrinya berimigrasi ke Amerika Serikat pada Oktober 2018 dari China, tempat Ma bekerja sebagai koki dim sum. Pasangan itu kehilangan pekerjaan dan penghasilan selama pembatasan aktivitas terkait pandemi virus corona pada 2020. Keduanya kemudian mulai mengumpulkan dan menjual kaleng dan botol bekas untuk bertahan hidup. [ka/rs]