Pria bersenjata yang membunuh 11 orang di sinagoga Pittsburgh pada 2018, layak untuk dihukum mati. Juri federal mengumumkan keputusan itu pada hari Kamis (13/7), dan melapangkan jalan untuk pembeberan bukti dan kesaksian lebih lanjut tentang apakah Robert Bowers harus dihukum mati atau dipenjara seumur hidup.
Bowers menyerbu sinagoga Tree of Life dengan senapan AR-15 dan senjata lain, dalam serangan anti Yahudi paling mematikan di AS. Pembela berusaha meyakinkan juri untuk mengampuni nyawanya. Kini kesaksian diperkirakan akan bergeser ke dampak kejahatan Bowers terhadap para penyintas dan orang yang dicintai para korban.
Pemerintah menuntut hukuman mati untuk Robert Bowers, yang marah di daring terhadap orang-orang Yahudi, sebelum menyerbu sinagoga itu. Juri setuju dengan tuntutan jaksa ini.
Bowers menghabiskan enam bulan untuk merencanakan serangan itu, dan telah menyatakan kekesalan karena dia tidak berhasil membunuh lebih banyak orang.
Pengacara Bowers berargumen, kemampuan Bowers untuk memiliki motivasi kesengajaan terhambat oleh gangguan mental dan keyakinan salah bahwa ia dapat menghentikan genosida orang kulit putih dengan membunuh orang Yahudi.
Bowers, 50 tahun, seorang sopir truk dari pinggiran kota Baldwin, membunuh tiga jemaat yang berkumpul di sinagoga Tree of Life pada 27 Oktober 2018. Dia juga melukai dua jemaah dan lima petugas polisi. [ps/jm]