Polisi Poso: 1 dari 2 Teroris yang Tewas dalam Kontak Senjata Diduga Santoso

  • Yoanes Litha

Pasukan Brimob dikirim dari markas Polsek Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah untuk mendukung upaya evakuasi dua jenazah dari kelompok Santoso (18/7). (VOA/Yohanes Litha)

Data terakhir menunjukkan bahwa, jumlah anggota kelompok Santoso diperkirakan tinggal 21 orang dan tiga diantaranya perempuan.

Aparat Keamanan dalam Operasi Tinombala 2016 di Poso, Sulawesi Tengah masih berupaya untuk melakukan evakuasi terhadap dua jenazah yang diduga anggota kelompok Santoso yang tewas dalam peristiwa kontak tembak pada Senin sore (18/7).

Polisi menyebut salah satu dari korban tewas itu diduga adalah Santoso, teroris yang telah diburu aparat keamanan sejak tahun 2013.

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyebut satu dari dua orang yang tewas dalam peristiwa kontak tembak antara pasukan TNI dengan kelompok Santoso di Poso pada Senin sore patut diduga sebagai Santoso, pemimpin kelompok teroris yang menamakan diri mereka Mujahidin Indonesia Timur.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Kombes Leo Bona Lubis yang memberi konfirmasi pada Senin malam, mengatakan berdasarkan ciri ciri pada salah satu yang tewas itu maka patut diduga adalah Santoso.

Leo mengatakan, polisi sebelumnya merencanakan segera membawa turun kedua jenazah Senin malam, namun terhambat hutan lebat, gelapnya malam dan turun hujan, yang menyulitkan pergerakan pasukan dalam melakukan evakuasi karena harus memperhitungkan faktor keselamatan.

“Malam ini kayaknya tidak mungkin ya melihat situasi medannya. Itu ibaratnya kita katakan itu sebuah wilayah atau kolam yang masih banyak risikonya sehingga taktis menjadi faktor prioritas yang harus kita perhatikan," ujarnya.

Leo mengatakan peristiwa baku tembak yang terjadi pada Senin sore itu terjadi saat dilakukan pengejaran sekaligus penyekatan yang berlangsung dalam 12 hari terakhir ini.

Upaya ini dilakukan berdasarkan informasi intelijen yang diperoleh Satgas Operasi Tinombala 2016. Pasukan TNI kemudian berhadapan dengan lima orang, dua diantaranya perempuan. Baku tembak antara mereka menewaskan dua dari lima orang tersebut, sementara tiga lainnya melarikan diri. Aparat menyita satu pucuk senjata jenis M16.

Setelah berhasil dievakuasi, kedua jenazah itu rencananya akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah di Palu untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.

Kelompok Santoso di Poso Sulawesi Tengah telah diburu oleh aparat keamanan dalam 10 rangkaian operasi yang digelar sejak tahun 2013 silam.

Operasi Tinombala 2016 merupakan operasi yang sedang berlangsung serta melibatkan 3000 pasukan gabungan dari satuan satuan elit TNI Polri seperti Kopassus, Denjaka, Raider, Taipur dan Brimob. Data terakhir menunjukkan bahwa, jumlah anggota kelompok Santoso diperkirakan tinggal 21 orang dan tiga diantaranya perempuan. [jm]