Orang-orang bersenjata meledakkan pipa penyaluran menyalurkan minyak mentah ke pelabuhan Es Sider, Selasa (26/12). Akibatnya, produksi minyak Libya turun sampai 100 ribu barrel per hari, kata sumber-sumber militer dan perminyakan, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.
Perusahaan minyak negara, National Oil Corporation (NOC) mengatakan, produksi terpaksa dikurangi antara 70 sampai 100 ribu bph.
Para penyerang tiba di tempat kejadian dekat Marada dengan mengendarai dua mobil, dan memasang bahan-bahan peledak pada pipa minyak disana, kata sumber militer.
Foto-foto yang menunjukkan asap hitam tebal membubung dari tempat ledakan di Libya timur beredar di media sosial.
Pemilik pipa minyak itu adalah perusahaan yang bernama WAHA, anak perusahaan NOC dan perusahaan patungan antara Hess Corporation, Marathon Oil dan ConocoPhillips.
Waha tadinya menyalurkan minyak mentah sebanyak 260 ribu bph, kata seorang pejabat. [ii]