Produsen Senjata AS Tolak Jual Senjata ke Pakistan

Tumpukan pistol terlihat bertumpuk dalam sebuah tempat sampah di Los Angeles, California, saat berlangsungnya program pembelian kembali senjata api di negara bagian itu (Foto: dok). Desert Tech, produsen senjata AS baru-baru ini dilaporkan menolak kontrak penjualan senjata ke Pakistan senilai $15 juta.

Sebuah pabrik senjata Amerika menolak kesempatan bernilai jutaan dolar untuk menjual senjata ke Pakistan, dengan alasan khawatir senjata tersebut akan digunakan untuk melawan tentara Amerika.
Nick Young, pendiri Desert Tech, mengatakan pada halaman Facebook perusahaannya bahwa ia telah didekati untuk "secara legal memasok" senjata yang digunakan penembak jitu ke Pakistan.

Namun, Young mengatakan "ketakutan terbesar" perusahaan berbasis di Utah itu adalah bahwa senjata-senjata tersebut mungkin digunakan untuk menyerang pasukan Amerika. Dia mengatakan dia memulai perusahaannya "untuk melindungi orang Amerika, bukan untuk membahayakan mereka." Dia mengatakan perusahaannya mempekerjakan beberapa orang veteran militer. Kontrak itu dilaporkan bernilai $15 juta.

Manajer penjualan Mike Davis mengatakan kepada media setempat bahwa dengan kerusuhan yang terjadi di Pakistan, perusahaan itu akhirnya merasa bahwa menjual senjata ke negara Asia Selatan itu satu hal yang tidak benar.

"Pada akhirnya, kami merasa menjaga etika kami lebih bernilai daripada nilai kontrak sebanyak itu,” demikian komentar Mike Davis ketika diwawancarai harian Deseret News.