Muslim di Silicon Valley Dorong Semangat Kewirausahaan

Saleem Muhammad, presiden Growing Intellect for Tomorrow (GIFT).

Silicon Valley di California adalah pusat teknologi dan kewirausahaan AS. Untuk memaksimalkan sumber daya manusia di kawasan ini, sekelompok profesional dan pengusaha Muslim bergabung dalam sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan mendorong semangat kewirausahaan.

Palestina adalah salah satu negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia. Keadaan itu ingin diubah oleh Mohammad Ibrahim, seorang warga AS keturunan Palestina. Lewat organisasinya, Leaders, dia membawa puluhan perusahaan rintisan Palestina ke Silicon Valley untuk diberi pelatihan bisnis dan dipertemukan dengan investor.

Ditemui VOA di kantor BootUp Ventures di Palo Alto pekan lalu, Ibrahim mengatakan, “Di sini ada banyak konten dan orang-orang dengan pemikiran luar biasa berkumpul di satu lokasi. Membawa secuil Silicon Valley ke Palestina bisa sangat bermanfaat bagi kawasan itu.”

Salah seorang pengusaha asal Palestina mempresentasikan proposal di hadapan investor di Silicon Valley (Foto: courtesy).



Misi Ibrahim untuk mengurangi angka pengangguran mendapat dukungan dari GIFT atau Growing Intellect For Tomorrow, organisasi yang sebagian besar anggotanya adalah Muslim pengusaha atau profesional di Silicon Valley.

“Mereka membantu proses mentoring. Jadi setiap kali ada perusahaan rintisan datang dari Palestina, para mentor akan mengajari mereka mengenai subyek tertentu,” tambahnya.

Salah seorang mentornya adalah Saleem Muhammad, seorang direktur perusahaan teknologi global sekaligus Presiden GIFT. Dia mengatakan kepada VOA, organisasinya ingin mendorong semangat kewirausahaan dalam komunitas Muslim dan berdampak pada masyarakat yang lebih luas.

“Penting bagi komunitas Muslim untuk membangun diri dalam komunitas bisnis. Kami tidak hanya ingin menjadi pencari kerja, tapi juga ingin menciptakan lapangan kerja di wilayah yang kami tinggali,” tutur Muhammad.

Saleem Muhammad (kedua dari kanan) mengajarkan manajemen produk kepada para pendiri perusahaan rintisan asal Palestina dalam sebuah program akselerasi di Silicon Valley. (Foto: courtesy)

GIFT dibentuk tahun 2008, awalnya bertujuan membantu anak-anak yang tinggal di negara miskin untuk memperoleh pendidikan.

Program kewirausahaan dan pelatihan baru dimulai tahun lalu. Hingga kini program itu memiliki lebih dari 150 anggota, sebagian besar terkait dengan sektor teknologi. Ada anggota yang menciptakan situs berbagi buku, menciptakan aplikasi untuk pangsa India, Pakistan, dan lain-lain.

Salah satu kegiatan rutinnya adalah 'Professional Breakfast' di mana mereka bertemu sebulan sekali untuk bertukar ilmu dan menjalin jaringan. Dalam pertemuan terbaru bulan lalu, mereka berdiskusi tentang cara mendirikan perusahaan rintisan.

Kegiatan itu didukung Muslim Community Association atau MCA, komunitas Muslim terbesar di San Francisco Bay Area yang memfasilitasi tempat pertemuan.

Nilamudeen Shaihu, Kepala Bidang Sosial MCA di Santa Clara menjelaskan, “Kami bisa mempromosikan mereka, dan masyarakat bisa memetik manfaatnya. Jadi kita bisa bekerja sama dan apabila kita bisa menciptakan lebih banyak peluang kewirausahaan, itu baik bagi komunitas.”

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Charles H. Rivkin, mengatakan kepada VOA program semacam itu merupakan cara positif untuk mendorong kewirausahaan.

“Saya rasa penting untuk memiliki kelompok pendukung untuk berkumpul dan memajukan kewirausahaan, untuk menginspirasi satu sama lain sebagai tim, terhubung dengan mentor, mendukung sesama Muslim dan mendukung komunitas lain,” ujar Rivkin.

Saleem Muhammad berharap organisasinya bisa mendorong lebih banyak Muslim untuk mendirikan bisnis dan mengembangkannya menjadi perusahaan bernilai jutaan dolar sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas. [vm/ds]