Sebuah program restorasi sepeda, The Bike Collective, di Tasmania, tidak saja memperbaiki sepeda-sepeda rusak, tetapi juga membangun kemampuan sosial dan keahlian kerja bagi anak-anak yang bermasalah.
Sepeda-sepeda yang sudah rusak itu dianggap sebagai alat untuk mengungkapkan potensi remaja-remaja tersebut.
"Khususnya remaja yang mungkin memiliki kesulitan di sekolah, di rumah, karena alasan apapun, mereka menghadapi masalah dan penghalang tambahan, jadi kami mendampingi mereka dan menggunakan sepeda sebagai media," kata Anthony Edler, koordinator program tersebut.
Program The Risdon Vale Bike Collective mengajarkan cara mereparasi dan merawat sepeda, yang nantinya akan mereka jual.
Namun kemampuan lain, seperti keandalan, ketahanan dan rasa percaya diri, juga ikut didapat saat mengikuti program tersebut, yang mana memberi manfaat yang lebih besar.
"Ini telah membantu saya untuk menghadapi masalah dengan lebih baik, seperti semacam kesadaran terhadap situasi," kata Mason Burr, salah seorang remaja yang ikut program tersebut.
Program itu telah berjalan dengan sukses selama tujuh tahun di kawasan Risdon Vale, yang terletak di pinggiran Hobart, ibukota Tasmania. Program itu kini diperluas ke kota Huonville, yang terletak di sebelah selatan kota Hobart.
Model kelompok kecil ini kemudian dipertahankan, bersama dengan beberapa pelajar yang bergabung baik selama maupun setelah jam sekolah.
Your browser doesn’t support HTML5
"Jadi kami sering mendapati mereka mungkin memilliki perilaku yang bermasalah di sekolah, namun di sini, sikap mereka sama sekali berbeda," tambah Koordinator program, Edler.
Murid-murid itu mendapat kredit untuk setiap sesi yang mereka hadiri, yang dapat mereka gunakan untuk membeli sepeda atau suku cadang baru.
Nelson Bleathman, 12 tahun, peserta terbaru dari SMA Huonville. Ia menyukai sistem kredit itu. "Di sekolah, Anda tidak benar-benar mempelajari sesuatu, yang Anda dapatkan hanya pujian, bagus !. Bekerja di sini lebih menyenangkan," komentarnya
Steve Rose, polisi senior lokal menawarkan diri untuk memberi pelatihan bagi anak-anak itu.
"Banyak hal yang kami dengar tentang kota Huonville, yaitu tidak ada aktivitas yang dapat dilakukan anak-anak, dan mereka merasa bosan, dan mungkin saja mereka mulai terlibat dengan masalah. Jadi, dengan datang ke program seperti ini, khususnya karena dapat datang usai sekolah, membuat mereka kini memiliki tujuan dan ada yang dapat mereka lakukan," jelasnya.
Program Bike Collective diharapkan dapat diperluas hingga beberapa tahun mendatang. [lj/uh]