WHO: Prosedur Tak Aman Rugikan Upaya Berantas Ebola

Petugas kesehatan membersihkan lokasi masjid di Bamako, Mali yang digunakan untuk memandikan seorang Imam yang diduga meninggal akibat ebola (foto: dok).

WHO mengatakan dalam pekan yang berakhir tanggal 15 Februari lalu, ada 39 penguburan korban ebola yang dilakukan dengan tidak aman di Guinea serta 45 di Sierra Leone.

Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan upaya anti-Ebola di Afrika Barat kini dikacaukan oleh praktik penguburan yang tidak aman dan kegagalan untuk mengidentifikasi puluhan kasus Ebola.

Para pejabat kesehatan telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa untuk menghentikan penyebaran virus Ebola, orang-orang yang diduga terkena virus Ebola harus diisolasi dan diperiksa, dan mereka yang tewas karena Ebola harus dikubur oleh orang-orang yang mengenakan perlengkapan pelindung khusus.

Tapi laporan tentang situasi Ebola oleh WHO mengatakan dalam pekan yang berakhir tanggal 15 Februari lalu, ada 39 penguburan yang tidak aman di Guinea serta 45 di Sierra Leone.

Dikatakan, ada 40 kasus lagi di mana orang dipastikan mengidap Ebola hanya setelah mereka meninggal, jauh dari fasilitas-fasilitas pengobatan.


Badan PBB itu mengatakan fakta bahwa mereka tidak diisolasi tersebut telah membuat komunitas mereka berisiko lebih besar terkena virus mematikan itu.