Jimmy Carter membawa momen singkat persatuan nasional ke Amerika yang terpecah pada Kamis (9/1), saat kelima presiden AS yang masih hidup berkumpul untuk menghadiri kebaktian penghormatan kenegaraan, bagi pendahulu mereka yang mengharukan di Katedral Nasional Washington.
Dalam adegan bersejarah hanya 11 hari sebelum Donald Trump kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan kedua yang penuh gejolak, Trump berjabat tangan dengan mantan presiden Barack Obama, pada hari berkabung kenegaraan itu.
Dengan peti mati Carter yang diselimuti bendera di dekatnya, Presiden Joe Biden yang akan lengser dan mantan pemimpin George W. Bush dan Bill Clinton juga hadir di sana untuk menghormati panglima tertinggi Amerika ke-39, yang meninggal pada 29 Desember di usia 100 tahun.
Biden, 82, menyampaikan pidato penghormatan bagi sesama pemimpin dari partai Demokrat yang juga teman lamanya. Dia memuji “karakter” Carter dan mengatakan bahwa meskipun dia tampak berasal dari era lampau, “pada kenyataannya, dia melihat jauh ke masa depan.”
“Jimmy Carter juga membangun model pasca-kepresidenan dengan menciptakan perubahan yang besar sebagai warga negara biasa di Amerika, dan saya menambahkan, seperti yang Anda semua ketahui, di seluruh dunia. Melalui itu semua, dia menunjukkan kepada kita, bagaimana karakter dan iman dimulai, dari diri kita sendiri kemudian mengalir ke orang lain,” kata Biden.
“Kita memiliki kewajiban untuk tidak memberikan tempat berlindung yang aman bagi kebencian dan untuk melawan dosa terbesar dari semuanya, penyalahgunaan kekuasaan,” kata Biden, yang akan menyerahkan kekuasaan kepada Trump pada 20 Januari.
Carter secara luas dianggap naif dan lemah selama masa jabatan tunggalnya dari 1977 hingga 1981, tetapi pandangan yang lebih bernuansa telah muncul seiring berjalannya waktu, dengan fokus pada sikap moral dan pencapaian kebijakan luar negerinya.
Anggota keluarga dan mantan lawan politik sama-sama memberikan penghormatan emosional kepada Carter, mantan presiden AS tertua dan satu-satunya yang mencapai usia tiga digit.
Salah satu cucunya, Jason Carter, menggambarkan kecintaannya pada alam di negara asalnya, Georgia, dengan mengatakan bahwa mantan presiden itu “merayakan keagungan setiap makhluk hidup”.
“Dia memimpin negara ini dengan cinta dan rasa hormat,” kata Joshua Carter.
Bahkan ada penghormatan dari pendahulu Carter dari Partai Republik, Gerald Ford. Ford meninggal pada 2006 tetapi meninggalkan pidato penghormatan untuk saingan politiknya yang berubah menjadi teman yang dibacakan oleh putranya Steven.
Penghormatan anumerta kedua, dari wakil presiden Carter, Walter Mondale, disampaikan oleh putranya, Ted.
Peti mati Carter sebelumnya dibawa dari gedung Capitol, tempat dia disemayamkan untuk pelayatan umum dan kemudian dibawa ke katedral oleh pasukan kehormatan yang terdiri dari anggota militer dengan seragam seremonial.
Kamis telah ditetapkan sebagai hari berkabung nasional di Amerika Serikat dengan kantor-kantor federal ditutup.
Ribuan pelayat telah memberikan penghormatan terakhir mereka di Rotunda yang berkubah setelah tiba di Capitol yang tertutup salju pada Selasa di atas kereta meriam. Prosesi perpisahan enam hari yang direncanakan dengan teliti, dimulai pada Sabtu dengan bendera AS berkibar setengah tiang di seluruh negara dan mobil hitam yang membawa jenazahnya dari kampung halamannya di Plains, Georgia. [ns/lt]
Your browser doesn’t support HTML5