Ratusan pengunjuk rasa yang berdemonstrasi menentang sebuah film anti-Islam membakar sebuah klab wartawan dan gedung pemerintah di Pakistan Baratlaut, Senin (17/9).
Demonstrasi dengan kekerasan di Pakistan Baratlaut hari Senin itu memicu bentrokan dengan polisi yang menyebabkan satu orang tewas. Demonstransi juga berubah rusuh di luar sebuah pangkalan militer Amerika di Afghanistan dan Kedutaan Besar Amerika di Indonesia.
Serangan-serangan itu terjadi menyusul demonstrasi dan kekerasan di sekitar 20 negara sejak Selasa lalu, sewaktu Duta Besar Amerika untuk Libya dan tiga stafnya tewas dalam serangan terhadap kantor misi diplomatik Amerika di Benghazi, selagi protes menyebar dari negara tetangganya, Mesir.
Protes hari Senin di distrik Dir Utara, Pakistan, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di bagian barat laut Pakistan, diikuti sekitar 800 orang.
Di Afghanistan, ratusan demonstran membakar ban-ban dan peti kemas sambil melemparkan batu ke arah polisi dan gedung-gedung di ibukota, Kabul. Ini merupakan kekerasan pertama di negara itu terkait film biaya murah buatan seorang warga Amerika yang mengolok-olok Nabi Muhammad. Para demonstran berseru “Kematian bagi Amerika” serta membakar bendera Amerika dan Israel. Sedikitnya dua mobil polisi dibakar.
Sekitar 50 polisi Afghanistan mengalami luka ringan sewaktu berupaya memadamkan kekerasan, tetapi para komandan menyatakan mereka akhirnya berhasil mengendalikan massa. Sejumlah tokoh agama dan sesepuh masyarakat Afghanistan mendesak masyarakat agar tenang.
Di Jakarta, ratusan orang yang berang atas film tersebut bentrok dengan polisi di luar Kedutaan Amerika. Mereka melemparkan batu dan bom Molotov serta membakar bank-bank di luar kedutaan.
Para demonstran juga membakar bendera Amerika dan foto Presiden Barack Obama. Tindakan itu merupakan kekerasan besar pertama di negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia sejak kemarahan internasional terkait film itu merebak pekan lalu.
Hari Senin, demonstrasi juga berlangsung di kota Medan dan Bandung. Demonstrasi damai yang dihadiri ratusan orang Palestina juga berlangsung di Ramallah di Tepi Barat.
Serangan-serangan itu terjadi menyusul demonstrasi dan kekerasan di sekitar 20 negara sejak Selasa lalu, sewaktu Duta Besar Amerika untuk Libya dan tiga stafnya tewas dalam serangan terhadap kantor misi diplomatik Amerika di Benghazi, selagi protes menyebar dari negara tetangganya, Mesir.
Protes hari Senin di distrik Dir Utara, Pakistan, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di bagian barat laut Pakistan, diikuti sekitar 800 orang.
Di Afghanistan, ratusan demonstran membakar ban-ban dan peti kemas sambil melemparkan batu ke arah polisi dan gedung-gedung di ibukota, Kabul. Ini merupakan kekerasan pertama di negara itu terkait film biaya murah buatan seorang warga Amerika yang mengolok-olok Nabi Muhammad. Para demonstran berseru “Kematian bagi Amerika” serta membakar bendera Amerika dan Israel. Sedikitnya dua mobil polisi dibakar.
Sekitar 50 polisi Afghanistan mengalami luka ringan sewaktu berupaya memadamkan kekerasan, tetapi para komandan menyatakan mereka akhirnya berhasil mengendalikan massa. Sejumlah tokoh agama dan sesepuh masyarakat Afghanistan mendesak masyarakat agar tenang.
Di Jakarta, ratusan orang yang berang atas film tersebut bentrok dengan polisi di luar Kedutaan Amerika. Mereka melemparkan batu dan bom Molotov serta membakar bank-bank di luar kedutaan.
Para demonstran juga membakar bendera Amerika dan foto Presiden Barack Obama. Tindakan itu merupakan kekerasan besar pertama di negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia sejak kemarahan internasional terkait film itu merebak pekan lalu.
Hari Senin, demonstrasi juga berlangsung di kota Medan dan Bandung. Demonstrasi damai yang dihadiri ratusan orang Palestina juga berlangsung di Ramallah di Tepi Barat.