Para aktivis di Brazil yang sudah muak dengan kejahatan oleh polisi terhadap warga kulit hitam Senin malam berkumpul untuk unjuk solidaritas dengan demonstran di Amerika Serikat, yang berdemonstrasi menentang kematian seorang lelaki kulit hitam oleh polisi kulit putih yang menindih tengkuknya sewaktu ia ditangkap.
Polisi di Brazil menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan protes antirasisme yang kemudian berakhir menjadi kekerasan di Curitiba, kota di bagian selatan Brazil.
Warga kulit hitam dan warga berlatar belakang multietnis adalah sebagian kecil dari satu juta lebih penduduk Curitiba.
Demonstrasi yang semula berlangsung damai itu perlahan-lahan berubah menjadi kekerasan sewaktu sejumlah pengunjuk rasa mulai meneriakkan slogan-slogan menentang rasisme dan Presiden Brazil Jair Bolsonaro serta merusak bangunan-bangunan di sekitar rumah gubernur.
Belum ada laporan mengenai penangkapan oleh polisi.
Pada hari Minggu, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan protes "Black Lives Matter" di Rio de Janeiro. [uh/ab]