Para pejabat Prancis pada Kamis (29/6) mengatakan bahwa pihak berwenang menangkap 150 orang yang terkait dengan kerusuhan di Paris dan kota-kota lain sewaktu demonstran berunjuk rasa menentang pembunuhan seorang remaja oleh polisi awal pekan ini.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengumumkan penangkapan itu dalam cuitan di mana ia mengatakan, “Memalukan, mereka yang tidak menyerukan ketenangan.”
“Aksi kekerasan yang tidak bisa ditolerir terhadap negara. Balai kota, sekolah dan kantor-kantor polisi dibakar atau diserang,” kata Darmanin.
Selain di Paris, protes juga terjadi di Toulouse, Dijon, Lyon dan daerah-daerah lain, sementara para aktivis meminta perhatian pada apa yang mereka sebut sebagai pelecehan sistemik oleh polisi terutama di daerah-daerah miskin.
Pembunuhan remaja 17 tahun yang hanya disebut nama pertamanya sebagai Nael itu terjadi pada Selasa pada penyetopan oleh polisi di Nanterre.
Ibu remaja itu menyerukan pawai pada Kamis untuk menghormati anaknya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan penembakan itu “tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat dimaafkan.” Ia menyerukan rapat darurat dengan para menteri pada hari Kamis. [uh/ab]