Para pendukung gerakan prodemokrasi Hong Kong saling bergandeng tangan di wilayah semiotonom China itu. Aksi itu diilhami oleh protes bersejarah 30 tahun silam di negara-negara di kawasan Baltik sewaktu hampir 2 juta orang membentuk rantai manusia untuk memprotes kontrol Soviet.
Para partisipan, Jumat (23/8) membentuk rantai manusia di kedua sisi pelabuhan di kota itu, yang mereka harapkan akan membentang sepanjang 40 kilometer.
Ini adalah protes terbaru dalam gerakan yang telah berlangsung hampir 11 pekan ini. Protes ini diawali oleh seruan agar pemerintah membatalkan rancangan undang-undang ekstradisi. Protes kemudian melebar hingga mencakup tuntutan bagi demokrasi penuh dan penyelidikan independen terhadap tuduhan bahwa polisi bertindak brutal terhadap demonstran.
Penyelenggara menyatakan aksi membentuk rantai manusia itu akan menjadi “unjuk solidaritas dan permohonan dukungan internasional.”
Warga Latvia, Lithuania dan Estonia membentuk apa yang disebut “Jalan Baltik” pada 23 Agustus 1989. [uh/lt]