Protes Kembali Meletus di Iran 

Para pengunjuk rasa memegang bendera Iran dan potret pemimpin oposisi Iran Maryam Rajavi dalam aksi protes pada hari Konferensi Keamanan Munich, di Munich, Jerman 17 Februari 2023.

Rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan para pengunjuk rasa melakukan aksi protes di beberapa kota di Iran pada hari Jumat (17/2).

Rekaman video tersebut, yang tidak dapat diverifikasi secara independen, menunjukkan protes di ibu kota Iran, Teheran, Arak, dan Isfahan, kata kelompok Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran.

Demonstrasi itu menandai 40 hari sejak Iran mengeksekusi dua pria atas tuduhan terkait dengan protes sebelumnya di negara itu.

Protes awalnya meletus pada bulan September setelah Mahsa Amini, seorang wanita Iran Kurdi berusia 22 tahun, ditahan karena mengenakan jilbabnya secara tidak benar. Beberapa hari kemudian dia meninggal dalam tahanan polisi.

Dalam video tersebut, pengunjuk rasa berteriak dalam bahasa Farsi: “Matilah Diktator!” yang dimaksudkan pada pemimpin Tertinggi Iran berusia 83 tahun Ayatollah Ali Khamenei. Meski suaranya diubah secara digital, tampaknya untuk melindungi para pengunjuk rasa, teriakan itu jelas terdengar demikian.

Tidak ada pengakuan langsung mengenai demonstrasi tersebut oleh media pemerintah Iran.

Republik Islam Iran mengatakan protes-protes berlangsung karena persekongkolan asing tetapi tidak memberikan bukti apa pun.

Mata uang negara Iran, rial, telah jatuh lagi ke posisi terendah terhadap dolar AS, menyusul demonstrasi yang meluas. [lt/ab]