Protes Pengalihan 2 Pulau Berlangsung Rusuh di Mesir

Warga Mesir mengecam penyerahan dua pulau, Tiran dan Sanafir, oleh pemerintah Mesir kepada Arab Saudi, dalam aksi di Kairo, hari Jumat (15/4).

Pasukan keamanan membubarkan warga yang melakukan protes penyerahan 2 pulau di Laut Merah kepada Saudi, dengan gas air mata dan pemblokiran di Kairo, Jumat (15/4).

Ketegangan meletup di Mesir pada Jumat (15/4) ketika protes seputar pengalihan kekuasaan atas dua pulau kepada Arab Saudi dibubarkan dan dicegah oleh pasukan keamanan dengan gas air mata dan pemblokiran.

Diluar Sindikat Jurnalis, salah satu dari sedikit tempat di mana protes masih diperbolehkan di Kairo, polisi bertahan sepanjang haris sementara ratusan orang meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.

Sambil memprotes pengalihan pulau Tiran dan Sanafir, aktivis berteriak, “rakyat menuntut pengakhiran rejim,” dan “Awad menjual tanahnya!”

Slogan terakhir ini merupakan ungkapan yang mengutarakan betapa memalukan untuk menyerahkan tanah. Untuk banyak penduduk, ini dianggap sebagai tindak tidak terhormat dan memalukan.

Pemerintah Mesir mengatakan, Arab Saudi punya kedaulatan hukum dan bersejarah atas pulau-pulau ini, dan ini berupa pengembalian wilayah kerajaan itu.

“Kami tidak mengorbankan sebutir pasir pun,” kata Presiden Mesir Abdul Fatah El-Sissi Rabu (13/4).

Pemrotes mengatakan, baik publik maupun parlemen yang baru terpilih dikonsultasi tentang langkah ini sebelumnya. Tiran dan Sanafir tidak saja punya lokasi strategis, tetapi juga bagian dari taman nasional Mesir di Laut Merah, dan terkenal dengan fasilitas selam skuba dan selam dangkal kelas dunia. [jm]