Kota-kota di Kanada, termasuk pusat keuangan Toronto, mengalami gangguan pada Sabtu (5/2), ketika protes-protes menentang mandat vaksin di ibukota Ottawa terus menyebar ke kota-kota lainnya. Perkembangan itu menimbulkan kekhawatiran akan adanya bentrokan dengan demonstran tandingan.
"Konvoi Kebebasan" tadinya dimulai sebagai gerakan menentang kewajiban vaksin bagi para pengendara truk lintas batas. Tapi gerakan itu telah bergulir menjadi upaya menentang protokol kesehatan masyarakat dan pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau.
“Kami semua muak dengan mandat, intimidasi, hidup dalam sebuah penjara besar," kata Robert, seorang demonstran di Toronto.
BACA JUGA: Kepala Polisi Ottawa: ‘Tidak Ada Solusi untuk Akhiri Protes Vaksin di Kanada
Para demonstran telah menutup pusat kota Ottawa dalam delapan hari terakhir. Sebagian peserta mengibarkan bendera Konfederasi atau Nazi dan sebagian mengatakan mereka ingin membubarkan pemerintahan Kanada.
Polisi Toronto meningkatkan pengamanan dan menutup sebuah jalan utama dimana terdapat beberapa rumah sakit. Mereka khawatir para demonstran akan menghalang-halangi akses. Jalan masuk ke area rumah sakit dibatasi hanya bagi staf rumah sakit, pasien dan keluarga.
Polisi Ottawa pada Jumat (4/2) memperingatkan akan menindak keras protes itu dan mengerahkan 150 petugas untuk "berpatroli dan merespon aksi yang melanggar hukum dan mengancam di permukiman yang terkena dampaknya."
"Ini masih tetap demonstrasi yang rentan dan sangat berbahaya," kata Kepala Polisi Ottawa Peter Sloly pada Jumat (4/2). Ia menambahkan para demonstran di ibukota Kanada itu "sangat terorganisir, punya banyak dana, sangat berkomitmen untuk menentang segala upaya untuk mengakhiri demonstrasi dengan aman." [vm/pp]