Proyek-proyek tenaga surya dan angin sedang mengalami kemajuan besar yang menantang pembangkit tenaga air di daerah Mekong, Asia Tenggara.
Kontrak ribuan megawat energi angin dan sinar surya di daerah Mekong telah ditandatangani, yang benar-benar menantang kekuatan keuangan proyek pembangkit tenaga air yang besar, kata seorang pakar dalam konferensi air yang bersejarah pekan lalu.
Dengan diperkuat oleh keputusan pemerintah Thailand baru-baru ini untuk menangguhkan persetujuan pembelian tenaga listrik dengan pembangkit listrik tenaga air sungai Mekong yang besar, para penganjur energi bersih dan pakar ekonomi mengatakan dalam Pertemuan Puncak Komisi Sungai Mekong yang ke-3 bahwa pasar energi kawasan itu berada di ambang revolusi teknologi.
Baca juga: Energi Surya dan Angin Tawarkan Alternatif Lain dari Bendungan di Mekong
Brian Eyler, Direktur Program Asia Tenggara Pusat Stimson, mengatakan kontrak 6 ribu megawatt tenaga angin dan surya telah ditandatangani di Kamboja, Vietnam, Thailand dan Laos dalam 6 bulan terakhir.
Dalam laporan yang dikeluarkan bulan Januari, Badan Energi Terbarukan Internasional mendapati bahwa biaya pembangkitan tenaga surya besar-besaran telah jatuh 73 persen dari tahun 2010 hingga tahun 2017 dan diperkirakan akan turun separuh lagi sebelum tahun 2020.
Dengan demikian, biaya pembangkitan tenaga surrya akan turun ke bawah biaya pembangkit tenaga air sebelum tahun 2020, lama sebelum banyak pembangkit tenaga air yang direncanakan di sungai Mekong mulai memproduksi aliran listrik. [gp]