Tim penyelamat Yunani, Jumat (16/6) memindai Laut Ionia melalui udara dan kapal untuk mencari korban selamat dari tenggelamnya kapal migran, sementara harapan menemukan lebih banyak orang hidup dua hari setelah bencana itu, memudar.
Pada Rabu, kapal nelayan yang sesak dengan migran terbalik dan tenggelam, menewaskan sedikitnya 78 orang, di lepas pantai Peloponnese. Sekitar 104 orang telah ditemukan hidup.
Jumlah pasti orang di kapal tidak diketahui. Orang yang selamat mengatakan kepada dokter rumah sakit di Kalamata bahwa dia melihat 100 anak di palka kapal, lapor stasiun TV pemerintah Yunani, ERT.
BACA JUGA: Kapal Migran Tenggelam di Yunani, Ratusan Dikhawatirkan Hilang"Harapan menemukan korban selamat memudar setiap menit setelah kapal tenggelam secara tragis. Tetapi pencarian harus dilanjutkan," kata Stella Nanou, juru bicara badan PBB untuk urusan pengungsi, UNHCR, kepada kantor berita AFP.
Penjaga pantai Yunani mengatakan bahwa tim penyelamat menjelajahi laut sepanjang malam. Sebuah helikopter, fregat, dan tiga kapal menyapu perairan pada Jumat, kata juru bicara penjaga pantai kepada AFP.
Polisi pada Kamis menangkap sembilan warga Mesir atas dugaan penyelundupan manusia. Di antara mereka adalah kapten kapal yang membawa para migran. Mereka ditahan di pelabuhan Kalamata, tempat para penyintas dirawat, kata kantor berita Yunani ANA.
Yunani, Italia, dan Spanyol termasuk di antara titik pendaratan utama bagi puluhan ribu orang yang berusaha mencapai Eropa. Mereka melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Timur Tengah, Asia, dan Afrika. [ka/ab]