Sebuah sekoci yang tidak terpakai, sebuah pintu dan puing-puing lain yang diyakini berasal dari sebuah helikopter militer Jepang ditemukan setelah helikopter Black Hawk yang mengangkut 10 awak diduga jatuh di laut, kata pejabat setempat pada Jumat (7/4).
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada, yang tampak menahan tangis, mengatakan kepada wartawan bahwa belum satu pun awak yang hilang berhasil ditemukan ketika pencarian dilanjutkan pada Jumat.
Ia mengatakan dirinya menganggap serius kecelakaan itu dan akan memastikan keamanan dalam operasi penyelamatan pesawat Pasukan Bela Diri tersebut. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan 10 orang yang masih hilang, sambil terus mengumpulkan informasi terkait tingkat kerusakannya,” ungkapnya.
Helikopter Black Hawk UH-60JA menghilang pada Kamis (6/4) sore ketika melakukan misi pengintaian di pulau-pulau selatan Jepang, menurut Kepala Pasukan Bela Diri Darat, Yasunori Morishita.
BACA JUGA: Helikopter Militer Jepang Menghilang dari RadarHelikopter itu menghilang dari radar hanya 10 menit setelah lepas landas dari pangkalan di Pulau Miyako dan diyakini telah jatuh ke perairan di antara Miyako dan Pulau Irabu di sisi barat laut. Wilayah itu terletak sekitar 1.800 kilometer di barat daya Tokyo.
Kapal patroli penjaga pantai menemukan sebuah sekoci yang tidak terpakai, yang nomor serinya sesuai dengan helikopter yang hilang tersebut. Sebuah pintu yang diyakini berasal dari helikopter yang sama juga ditemukan di dekat lokasi kecelakaan, kata pejabat militer.
Jepang tengah giat membangun kemampuan pertahanannya di pulau-pulau barat daya untuk menanggapi aktivitas militer China yang semakin agresif di wilayah tersebut, termasuk di dekat Taiwan.
BACA JUGA: Penjaga Pantai Jepang Terus Mencari Helikopter Militer yang HilangMenurut Kementerian Pertahanan, Jepang mulai mengerahkan Black Hawk, helikopter utilitas bermesin ganda dengan empat baling-baling, yang dikembangkan oleh pabrikan AS Sikorsky Aircraft dan diproduksi oleh Mitsubishi Heavy Industry pada tahun 1999 untuk misi cepat tanggap, pengintaian dan bantuan bencana.
Helikopter itu ditempatkan di pangkalan militer utama di Prefektur Kumamoto di pulau utama Jepang selatan, Kyushu, kata Morishita pada Kamis malam. Satu dari 10 awak helikopter itu merupakan komandan divisi, Yuichi Sakamoto, yang baru saja naik jabatan ke posisi tersebut akhir Maret lalu.
Pihak militer mengatakan helikopter itu melakukan inspeksi keselamatan rutin pada akhir Maret. Tidak ada kelainan yang ditemukan selama uji terbang berikutnya atau dalam perjalanannya dari markas Kumamoto ke Pulau Miyako. [rd/ab]