Pihak berwenang di Tbilisi, Georgia, pada Selasa malam (7/3) menahan puluhan demonstran menyusul bentrokan dengan polisi antihuru-hara dalam demonstrasi menentang proposal undang-undang yang dituduh menargetkan kebebasan pers.
Polisi terlihat menggunakan gas air mata dan meriam air di luar gedung-gedung pemerintah dalam menghadapi demonstran yang menentang usulan UU yang dianggap sebagian kalangan mencekik kebebasan pers.
UU itu, yang telah mendapatkan persetujuan awal, akan mengharuskan media dan LSM yang menerima lebih dari 20 persen dana mereka dari sumber-sumber di luar negeri utnuk mendaftarkan diri sebagai “agen-agen asing.”
Meskipun presiden Georgia Salome Zurabishvili telah mengatakan ia akan memveto rancangan undang-undang tersebut, para penyusunnya mengatakan legislasi itu diperlukan bagi transparansi kegiatan entitas yang dibiayai oleh perwakilan negara-negara asing. Parlemen dapat mengesampingkan veto presiden. [uh/ab]