Polisi Inggris menangkap 45 orang pada hari Kamis (2/5) setelah protes yang diwarnai dengan kekerasan meletus di London di mana para demonstran menentang pemindahan pencari suaka dari sebuah hotel ke sebuah tongkang di lepas pantai Inggris selatan.
Lusinan pengunjuk rasa di luar hotel di Peckham, London tenggara, berusaha menghentikan sebuah bus yang membawa para pencari suaka agar tidak berangkat. Para demosntran juga dilaporkan mengempiskan ban bus tersebut dan menghalangi kendaraan yang mengelilinginya, kata Polisi Metropolitan London.
Mengatasi migrasi ilegal adalah salah satu prioritas utama Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan untuk mengurangi tingginya biaya akomodasi migran di hotel sementara permohonan suaka mereka diproses, pemerintah telah mencoba menggunakan tongkang dan bekas lokasi militer.
Namun para kritikus menyebut kapal tongkang Bibby Stockholm – yang berlabuh di Pelabuhan Portland di Dorset dan dapat menampung hingga 500 orang – tidak manusiawi dan membandingkannya dengan kapal penjara.
BACA JUGA: Inggris Tahan Para Pencari Suaka untuk Dikirim ke RwandaSejumlah petugas polisi diserang selama protes di Peckham namun tidak ada yang terluka parah, kata polisi.
“Kami akan selalu menghormati hak untuk melakukan protes damai, namun ketika petugas diserang dan dihalangi dalam menjalankan tugasnya maka kami dapat dan akan mengambil tindakan tegas,” kata Wakil Asisten Komisaris Kepolisian Metropolitan London, Ade Adelekan.
Penangkapan dilakukan karena pelanggaran termasuk menghalangi jalan raya, menghalangi polisi dan penyerangan terhadap polisi.
“Menampung para migran di hotel-hotel membebani pembayar pajak Inggris jutaan pound setiap hari,” kata Menteri Dalam Negeri James Cleverly di platform media sosial X, di samping video protes tersebut.
“Kami tidak akan membiarkan sekelompok kecil pelajar ini, yang berpose di media sosial, menghalangi kami melakukan apa yang benar untuk masyarakat Inggris.” [lt/rs]