Pernikahan massal di atas gajah itu berlangsung di Taman Tropis Nong Nooch di provinsi Chonburi, Thailand, Senin (14/2).
Pasangan-pasangan itu memulai acara pernikahan dengan menunggangi gajah masing-masing. Mereka kemudian bergerak secara beriringan dalam parade di sebuah jalan besar menuju taman itu.
Selama parade berlangsung, tepatnya di posisi terdepan, sejumlah perempuan berpakaian tradisional berwarna pink tampak menari sambil melenggak-lenggokkan tubuh mereka mengikuti irama musik. Kehadiran mereka diikuti kelompok gajah penari yang tak kalah aktif menggerakkan tubuh dan belalai mereka. Para pawang gajah berpakain merah tua terlihat hadir menggiring hewan-hewan itu.
Thuchcha Pankeaw, seorang pengantin perempuan berusia 30 tahun, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Your browser doesn’t support HTML5
"Ini adalah sesuatu yang akan kami ingat. Kami menandatangani surat nikah kami di Taman Tropis Nong Nooch, kami menunggang gajah, dan mengenakan pakaian tradisional Thailand pada hari istimewa ini," jelasnya.
Pasangannya, Chayodom Homhual, 31 tahun, juga merasakan hal yang sama meski menunggang gajah adalah pengalaman baru baginya. “Saya belum pernah menunggang gajah sebelumnya. Saya sedikit takut tetapi saya juga sangat senang,” komentarnya.
Pengantin perempuan Thananya Bucha, 36 tahun, berdiri di samping pasangannya, Panyapon Yuyapin, 34 tahun, senang bisa menikah di Hari Kasih Sayang.
"Kami menikah hari ini karena hari ini adalah Hari Kasih Sayang. Taman ini juga sangat indah dan merupakan tempat yang menarik untuk menikah. Itulah alasan mengapa kami memutuskan untuk datang ke sini bersama-sama," kata Bucha.
Menurut Kepala Pengelolaaan Taman Tropis Nong Nooch, Kampon Tansacha, hari itu juga merupakan hari membahagiakan bagi para gajah. Ia mengatakan, selama pandemi, nyaris tidak ada kegiatan di taman tersebut sehingga gajah-gajah tersebut terpaksa menganggur. Pernikahan massal membuat gajah-gajah itu menari dan mendapat makanan ekstra.
"Ya, gajah-gajah itu kehilangan pekerjaan selama ini tetapi kami masih melatih mereka setiap hari dan ini adalah acara yang membahagiakan bagi mereka. Sekarang mereka dapat memperoleh pisang yang diberikan orang-orang dan saya pikir mereka juga bahagia pada hari ini," jelas Tansacha. [ab/uh]