Puluhan pengunjuk rasa membawa obor, megafon dan bendera berkumpul, Rabu dini hari (13/1) di luar kediaman resmi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyoroti persidangan korupsinya, yang akan dilanjutkan bulan depan.
Polisi mengatakan setidaknya tujuh demonstran ditangkap karena berperilaku tidak tertib. Demonstrasi itu diselenggarakan oleh Menteri Kejahatan (Crime Minister), salah satu dari beberapa organisasi yang bermunculan dalam beberapa bulan terakhir, yang menyerukan agar Netanyahu mengundurkan diri karena persidangan itu dan penanganan p emerintahnya terhadap virus corona.
Para pengunjuk rasa membacakan dakwaan di luar kediamannya itu. Netanyahu seharusnya hadir di pengadilan pada Rabu, tetapi persidangan ditunda hingga 8 Februari karena lockdown terkait virus corona yang sangat membatasi pertemuan publik.
Selama berbulan-bulan, pengunjuk rasa mengadakan demonstrasi mingguan di luar kantor perdana menteri dan di persimpangan-persimpangan jalan utama serta jembatan-jembatan di berbagai penjuru negara itu.
Netanyahu didakwa tahun lalu atas tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan terkait dengan tiga kasus korupsi. Dia membantah melakukan kesalahan dan menuduh media, penegak hukum dan pejabat pengadilan bertindak mengada-ada terhadap dirinya.
Netanyahu berusaha untuk terpilih kembali dalam pemilu Maret mendatang – pemilu ke-empat yang akan diadakan di Israel dalam waktu kurang dari dua tahun. Jajak-jajak pendapat menunjukkan partainya Netanyahu, Partai Likud, meraih kursi terbanyak tetapi tidak dapat membentuk pemerintahan koalisi karena adanya persaingan dengan para pemimpin sayap kanan lainnya. [ab/uh]