Di bawah langit tak berawan, sekitar 20 ribu pemburu gerhana menyaksikan gerhana matahari hibrida yang langka, yang menyebabkan sebagian kawasan pesisir barat laut Australia mengalami kegelapan sebentar dan penurunan suhu pada Kamis tengah hari.
Kota wisata terpencil Exmouth, yang berpenduduk kurang dari 3.000, dipromosikan sebagai salah satu tempat terbaik di Australia untuk menyaksikan gerhana yang juga melintasi beberapa wilayah terpencil Indonesia dan Timor Leste.
Penonton dari berbagai negara telah berkumpul selama berhari-hari, berkemah di tenda dan tinggal dalam trailer di dataran merah berdebu di pinggiran kota itu dengan berbekal kamera dan peralatan meneropong lainnya yang diarahkan ke langit.
Jalur gerhana matahari hibrida dilacak dari Samudra Hindia hingga Samudra Pasifik dan kebanyakan berlangsung di atas laut.
Beberapa orang yang beruntung di jalur gerhana itu dapat melihat salah satu dari gerhana total atau “cincin api” sewaktu matahari menyembul dari belakang bulan baru.
Peristiwa seperti itu terjadi sekitar sekali dalam satu dekade. Gerhana hibrida sebelumnya terjadi pada tahun 2013 dan yang berikutnya tidak akan terjadi sebelum 2031.
Beberapa gerhana matahari mendatang lainnya lebih mudah dilihat.
Gerhana cincin pada pertengahan Oktober dan gerhana total pada April mendatang akan dapat dlihat jutaan orang di kawasan Amerika. [uh/ab]