Puluhan Ribu Tentara Wilayah Otonomi Kurdi Ikuti Pemilu Khusus

Polisi lalu lintas di wilayah Irbil, Irak, 350 kilometer utara Baghdad, terlihat antri di sebuah TPS untuk mengikuti pemilu dini untuk pasukan keamanan, Kamis (19/9).

Puluhan ribu tentara di wilayah otonomi Kurdi, Irak Utara, hari Kamis (19/9) berkumpul di TPS-TPS untuk memberikan suara, dua hari sebelum pemilihan anggota DPRD yang keempat sejak tahun 1992.
Para pemimpin politik Irak bertemu di Baghdad untuk menandatangani perjanjian kehormatan dan berikrar untuk bekerja sama meredakan ketegangan politik dan antar golongan yang merebak di Irak selama beberapa bulan terakhir.

Pemilu yang akan diselenggarakan hari Sabtu di Kurdi, Irak, tampaknya akan menggarisbawahi tekad warga minoritas Kurdi untuk memerintah diri sendiri tidak tergantung pada pemerintah Baghdad.

Warga Kurdi memiliki otonomi sejak tahun 1991 ketika wilayah larangan terbang yang ditegakkan Inggris dan Amerika Serikat membantu melindungi mereka dari pasukan Saddam Hussein, hingga jatuhnya rejim tersebut pada tahun 2003, dalam invasi yang dipimpin Amerika. Sejak itu, wilayah tersebut umumnya tenang dibanding wilayah lain di Irak.

Hampir tiga juta warga Kurdi berhak memberikan suara. Lebih dari 150 ribu anggota pasukan keamanan Kurdi dapat ikut dalam pemilu khusus untuk pasukan keamanan hari Kamis (19/9), sehingga mereka dapat mengamankan TPS-TPS pada saat berlangsungnya pemilu hari Sabtu.