Puluhan ribu orang berdemonstrasi di Berlin pada hari Minggu (21/1) untuk memprotes partai sayap kanan AfD, setelah terungkap bahwa para anggota partai tersebut mendiskusikan rencana deportasi massal dalam sebuah pertemuan para ekstremis. Demonstrasi ini hanya berselang sehari setelah demonstrasi serupa di Frankfurt, Stuttgart, Nuremberg dan Hannover, yang juga diikuti ribuan orang.
Polisi mengatakan ada sekitar 100 ribu orang yang berdemonstrasi di kawasan badan-badan pemerintah, di antara gedung parlemen dan Chancellory.
Demonstrasi ini juga berlangsung di Munich dan Cologne, yang juga menarik puluhan ribu orang.
Meskipun Jerman kerap diguncang demonstrasi menentang kelompok sayap kanan sebelumnya, jumlah dan cakupan demonstrasi yang berlangsung pada hari Sabtu dan Minggu ini jauh lebih besar dan terjadi tidak saja di kota-kota besar, tetapi juga puluhan kota kecil di seluruh negara itu.
Para demonstran membawa spanduk-spanduk berukuran raksasa yang bertuliskan "Nazi Out" dan "Never Again Now.”
BACA JUGA: Ribuan Orang Berunjuk Rasa Menentang Kelompok Sayap Kanan Ekstrem di JermanMedia Ungkap Rencana Partai Sayap Kanan Deportasi Imigran
Gelombang mobilisasi terhadap partai sayap kanan dipicu oleh media investigasi “Correctiv” pada 10 Januari lalu, yang mengungkapkan para anggota AfD telah mendiskusikan pengusiran imigran dan "warga negara yang tidak berasimilasi" dalam sebuah pertemuan dengan para ekstremis.
Di antara para peserta dalam pertemuan tersebut adalah Martin Sellner, seorang pemimpin “Gerakan Identitarian Austria” yang menganut teori konspirasi "pergantian besar-besaran" yang menyatakan bahwa ada komplotan migran non-kulit putih yang akan menggantikan populasi kulit putih "asli" Eropa.
Berita tentang pertemuan tersebut mengirim gelombang kejutan ke seluruh Jerman ketika perolehan AfD dalam jajak pendapat melonjak, hanya beberapa bulan menjelang tiga pemilihan umum regional utama di bagian timur Jerman di mana AfD mendapat dukungan paling kuat.
Partai anti-imigrasi ini mengkonfirmasi kehadiran para anggotanya dalam pertemuan tersebut, namun membantah terlibat dalam proyek "remigrasi" yang diusung oleh Sellner.
Lebih dari 70.000 orang berdemonstrasi di Cologne, 50.000 orang di Munich dan 45.000 orang di Bremen pada hari Minggu.
Para politisi, serta para pemimpin gereja dan manajer sepak bola Bundesliga menyerukan kepada masyarakat untuk mengambil sikap melawan kelompok sayap kanan.
Pertemuan Kelompok Sayap Kanan Dinilai Mirip Konferensi Nazi Tahun 1942
Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser bahkan mengatakan di surat kabar kelompok pers Funke bahwa pertemuan sayap kanan itu mengingatkan pada "konferensi Wannsee yang mengerikan", di mana Nazi merencanakan pemusnahan orang Yahudi Eropa pada tahun 1942.
Kepala Dewan Pusat Yahudi di Jerman Josef Schuster mengatakan kepada lembaga penyiaran Welt TV, demonstrasi terhadap kelompok sayap kanan itu dapat "memulihkan kepercayaan terhadap perilaku demokrasi.”
Orang-orang Yahudi di negara itu telah merasakan "ketidakpastian yang sangat besar," yang ditambah dengan gelombang insiden anti-Yahudi setelah dimulainya perang Israel-Hamas, kata Schuster.
Para demonstran ini sebenarnya pertama kali berkumpul akhir pekan lalu di Berlin dan Potsdam, tempat pertemuan ekstremis diadakan, dan sejak saat itu terus bertambah.
Presiden Frank-Walter Steinmeier hari Minggu mengatakan para pemrotes "memberi kita semua keberanian". "Mereka membela republik dan konstitusi kita dari musuh-musuhnya," kata Steinmeier dalam sebuah pesan video. [em/jm]