“Dari kota Solo kita bergerak lebih dulu, mungkin mahasiswa atau aktifis lainnya belum berani bertindak. Mulai dari anak-anak, kita akan mengembalikan bantuan Tsunami Aceh yang diberikan dan diungkit pemerintah Australia. Bandar narkoba harus dihukum mati."
"Setujuuuuu".
"Kita korbankan satu-dua orang tetapi kita menyelamatkan banyak orang, ribuan orang dari bahaya Narkoba. Narkoba sudah menjalar ke sasaran anak-anak usia SD. Mengedarkan dan memakai narkoba itu termasuk pembunuhan.”
Demikian suasana aksi mengumpulkan uang receh berbentuk koin di lembaran spanduk bertuliskan "Coin for Australia" di Kompleks Gelanggang Olah Raga Manahan, Solo, Senin siang (23/2). Aksi ini dilakukan oleh sekitar 80 siswa SD di Solo.
Sejumlah guru sekolah tersebut mendampingi aksi yang dilakukan para siswa SD ini. Salah seorang siswa, Usman mengaku ikhlas memberikan uang sakunya untuk dikumpulkan dalam aksi ini.
“Saya ikut memberikan uang saku dan mengumpulkan uang koin di aksi bersama-sama teman-teman sekolah..saya ikhlas memberikan uang saku saya untuk mengembalikan bantuan Australia,” kata Usman.
Puluhan siswa SD ini terus mengumpulkan uang sakunya untuk ditata di lembaran spanduk tersebut. Sejumlah siswa juga membawa galon bertuliskan Koin untuk Australia. Uang koin yang terkumpul di spanduk kemudian dimasukkan ke dalam galon tersebut.
Guru sekolah yang mendampingi aksi anak-anak SD di Solo ini, Warsito, menyatakan mendukung pemerintah mengeksekusi mati para pengedar narkoba.
Menurut Warsito, pernyataan Perdana Menteri Australia yang mengungkit bantuan Tsunami Aceh dengan nasib dua warga Australia terpidana mati kasus narkoba yang akan menjalani eksekusi.
“Salah satu pembentukan karakter anak agar cinta tanah air, bangsa, dan negara Indonesia yang saat ini dilecehkan negara lain, kita aksi mengumpulkan kkoin dari uang saku anak-anak, kita ingin ikut mengembalikan bantuan yang selama ini diungkit pemerintah Australia karena warganya terlibat kasus narkoba segera menjalani eksekusi mati," kata Warsito.
"Selain itu, aksi ini juga untuk mendidik anak bahwa narkoba itu sangat berbahaya bagi semua. Korban narkoba tidak hanya orang dewasa atau remaja saja tetapi juga sudah menyasar ke anak-anak. Ini yang perlu anak-anak tahu,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Australia terus berupaya mencegah terjadinya eksekusi mati dua warganya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, terpidana kasus narkoba di Indonesia.
Aksi mulai dari Australia memboikot pariwisata di Indonesia termasuk di Bali dan pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott yang meminta pemerintah Indonesia mempertimbangkan hukuman pada dua warganya, karena Australia pernah membantu Indonesia saat Tsunami di Aceh terjadi dengan memberikan bantuan milyaran dolar Australia.