Gugus Tugas Covid-19 Jabar menggelar tes cepat di lima lokasi di kawasan Puncak, di tengah kekhawatiran penularan Covid-19 di lokasi wisata populer tersebut.
Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Covid-19 Jabar, Dedi Supandi, mengatakan keinginan masyarakat berwisata tidak terbendung.
"Sebetulnya beberapa tempat wisata itu belum buka, tapi ada beberapa masyarakat dari luar kota yang mereka ingin menikmati pemandangan di daerah puncak. Sehingga itu menjadikan sebuah kepadatan atau kerumunan yang berdampak pada sebuah kekhawatiran,” ujarnya.
BACA JUGA: “Travel Bubble” Bukan Hanya Perhatikan Aspek Ekonomi, Tapi Juga KesehatanDedi menyatakan, aktivitas wisata di kawasan Puncak sebetulnya belum dibuka kembali.
"Hotel pun juga sebetulnya hanya beberapa yang buka. Termasuk restoran pun jarang ada yang buka. Tetapi warung-warung kecil di pinggir jalan itu, itu sudah buka dan banyak kerumunan yang terjadi,” tambah Dedi.
Tes dilakukan di Rest Area Segar Alam Kab. Cianjur, Area Masjid Atta'awun, Agrowisata Gunung Mas, Simpang Gadong Ciawi, dan Taman Wisata Matahari. Di rest area Segar Alam, semua kendaraan dari arah Bogor menuju Cianjur digiring masuk ke pos pemeriksaan (check point). Sementara penumpang mengikuti tes cepat Covid-19.
Dia mengatakan, deteksi dini di Puncak ini penting mengingat status Kabupaten Bogor yang selalu level kewaspadaan kuning.
"Karena sampai saat ini, jika itu kita biarkan, maka Bogor akan sulit sekali untuk menginjak kepada status biru. Sampai saat ini selalu kuning dan kuning,” pungkasnya lagi.
Gugus Tugas Temukan 69 Orang Reaktif
Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Covid-19 Jabar, Siska Gerfianti, mengatakan pihaknya fokus kepada wisatawan dari luar Bogor.
"Kita fokus (mengetes) pada pelaku perjalanan dari luar Jawa Barat menuju Jawa Barat. Tujuannya men-screening pelaku perjalanan yang masuk Jabar," kata Siska di Simpang Gadog Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu (20/6).
Your browser doesn’t support HTML5
Dari tes cepat terhadap 1.540 orang secara acak pada Sabtu (20/6) dan Minggu (21/6), ditemukan 69 orang reaktif. Mereka langsung menjalani tes usap (swab test) dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Pemeriksaan akan dilakukan di Labkesda Jabar untuk mereka yang reaktif di Rest Area Segar Alam, Area Masjid Atta'awun, dan Agrowisata Gunung Mas,” katanya dalam rilis.
"Mereka yang dinyatakan reaktif di Simpang Gadong Ciawi swab test langsung diperiksa di Mobil PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," imbuhnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar menyediakan sekitar 2.000 tes cepat (rapid test) dan 500 tes usap.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, tes masif efektif menyaring kasus impor yang dibawa pelancong masuk ke Jabar.
"Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor yang jadi pintu masuk Jabar dari berbagai daerah," kata Mike.
BACA JUGA: Terapkan Protokol Kesehatan, Kebun Binatang Ragunan Buka KembaliPariwisata Jadi Sumber Ekonomi
Kawasan Puncak berada di dalam irisan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan populer di kalangan pelancong domestik dan mancanegara. Tak sedikit warga dari DKI Jakarta yang menghabiskan akhir pekan dan masa liburan di kawasan ini.
Di sisi lain, Kawasan Puncak menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Jawa Barat, di samping Bandung Raya. Sektor pariwisata adalah salah satu sumber ekonomi provinsi ini, dan pada 2018 menyumbang 70 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD). [rt/em]