Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (25/9) mengatakan bahwa jika ada negara Barat yang berkekuatan nuklir membantu Ukraina dalam serangan konvensional terhadap Rusia, itu akan dianggap sebagai "serangan bersama terhadap Federasi Rusia."
Putin berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, yang sedang mempertimbangkan proposal untuk mengubah doktrin nuklir negara itu.
Proposal "serangan bersama terhadap Federasi Rusia" termasuk dalam versi revisi yang diusulkan dari doktrin nuklir Rusia, kata Putin. Belum jelas apakah Rusia akan menanggapi serangan bersama dengan senjata nuklir, tetapi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia termasuk dalam proposal tersebut.
Putin telah lama memperingatkan AS dan NATO bahwa jika mereka mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok Barat terhadap Rusia, langkah itu dapat membuka pintu bagi perang antara Rusia dan negara-negara NATO. Rusia secara perlahan tetapi pasti telah menguasai wilayah di Ukraina saat perang berlanjut hingga tahun ketiga. Kremlin berupaya mencegah negara-negara Barat memberikan dukungan yang lebih kuat kepada Kyiv.
BACA JUGA: Zelenskyy Kritik Upaya China dan Brazil Akhiri Perang Rusia di UkrainaSementara itu, Ukraina pada hari Rabu mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh 28 dari 32 pesawat nirawak dan empat dari delapan rudal yang diluncurkan dalam serangan Rusia semalam.
Gubernur daerah Odessa Oleh Kiper pada aplikasi pesan Telegram mengatakan bahwa satu rudal menghantam suatu daerah dan memicu kebakaran, dan puing-puing merusak dua truk.
Di Kyiv, gubernur daerah Ruslan Kravchenko mengatakan serangan pesawat nirawak tidak merusak infrastruktur penting atau perumahan.
Di wilayah barat laut Ukraina, Kharkiv, serangan Rusia merusak hanggar pesawat pada hari Rabu dini hari. [my/lt]