Presiden Vladimir Putih ditanya dalam wawancara pekan lalu dengan jurnalis saluran televisi NBC News Megyn Kelly apakah ia memiliki informasi yang dapat mempermalukan Presiden Donald Trump, Putin menyebut pertanyaan itu tidak masuk akal.
"Dari mana kami mendapat informasi seperti itu? Mengapa, apakah kami memiliki hubungan khusus dengan dia? Kami tidak memiliki hubungan sama sekali. Dulu pernah, ia datang ke Moskow, tetapi saya tidak menemuinya. Banyak orang Amerika yang datang ke Rusia. Sekarang ini, saya kira ada perwakilan dari 100 perusahaan Amerika yang telah datang ke Rusia. Anda pikir kami mengumpulkan informasi yang mempermalukan mereka itu semua? Apakah kalian tidak punya akal sehat lagi di Amerika?”
Demikian jawab Presiden Putin yang sekali lagi menyanggah keterlibatan Kremlin dalam pemilihan presiden Amerika bulan November dengan meretas email Partai Demokrat.
"Peretas dapat berada dimana saja. Mereka dapat berada di Rusia, di Asia, Amerika Latin. Bahkan ada peretas di Amerika Serikat, yang secara terampil dan profesional dapat menyembunyikan identitas mereka dan membuat orang lain dituduh sebagai pelakunya. Anda dapat menerima itu? Ditengah-tengah pergulatan politik dan setelah diperhitungkan adalah menguntungkan untuk merilis suatu informasi, mereka merilisnya, dan menyalahkan Rusia.”
Demikian Presiden Putin yang menambahkan adalah tidak masuk akal bagi Rusia untuk campur tangan, karena menurutnya siapapun yang menjadi presiden, Rusia tahu apa yang dapat diharapkan dari seorang pemimpin Amerika.
Putin juga menyanggah adanya kontak dengan Jenderal Purnawirawan Michael Flynn, yang dipecat dari jabatan sebagai penasihat keamanan nasional bulan Februari. Tetapi ada foto yang tersebar luas yang menunjukkan Putin dan Flynn duduk semeja dalam sebuah jamuan makan malam di Moskow tahun 2015, ketika Flynn menjadi penasihat kampanye Trump.
Putin menghadiri jamuan makan malam itu untuk memberikan kata sambutan. Ia mengatakan kepada Megyn Kelly ia tidak banyak bicara dengan Flynn dan baru kemudian diberitahu siapa itu Michael Flynn. Trump memecat Flynn karena tidak mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan pejabat-pejabat Rusia. [ds]